Salah satu pengguna jalan raya yang setiap hari melewati ruas Jalan Gandoang, Septi (28) mengatakan macet di jalur tersebut sejak ada pembatas jalan.
"Tiap pagi di sini itu macet, apalagi semenjak ada pembatas jalan, kita ga bisa langsung lurus kalau mau motong perempatan, harus puter balik dulu. Mending kalau puter baliknya disediakan jalan yang lebar dan aman, ini mah puter baliknya di jalan sempit, pas mobil mobil truk lagi kenceng kan lumayan serem juga kita," ujar Septi.
Begitupun menurut Dedi (52) warga setempat, macet di Desa Gandoang ini sangat panjang, hampir setiap hari jika dahulu perjalanan normal dari Jonggol ke Cileungsi hanya memakan waktu 30 menit dengan mobil atau angkot, sekarang bisa 2 jam perjalanan jika hari kerja atau pas macet.
"Macetnya gila-gilaan, sampe 2 km kadang lebih, titik pusat macet pasti di perempatan Gandoang ini, kalau di Metland kan puterannya enak tuh masuk perumahan, lah ini udah jalan rusak, dikasih pembatas jalan lagi, orang orang jadi harus muter di jalan sempit. Bukan tambah lancar malah tambah macet dah!" ujarnya.
Dedi berharap adanya perhatian dari Pemerintah ataupun Dinas terkait sehubungan dengan kemacetan dan pembatasan jalan yang dirasa kurang efektif.
"Pengennya mah itu pembatas jalan dibuka aja, biar orang-orang yang dari arah Gaok ke Puri Gandoang bisa langsung lurus gak perlu puter balik, kalau pun mau ya dikasih lah tempat yang aman gitu," tutupnya seraya merapikan dagangan.***