Dilansir dari Antara, dalam siaran Disaster Briefing pada Rabu, 7 Juni 2023, Abdul juga mengatakan jika dalam lima bulan pertama di tahun 2023 sudah terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sebanyak 125 kali.
Meski rata-rata menjadi cepat padam karena faktor alam yang mendukung percepatan pemadaman api.
Pengaruh La Nina juga membuat rata-rata daerah di Indonesia tidak pernah benar-benar mengalami kekeringan atau suhu yang tinggi.
Meski begitu, BNPB tetap mewaspadai adanya bencana seperti karhutla mengingat prediksi musim kering akan terjadi pada 2-3 tahun ke depan.
“Tapi, kalau di kita lihat di sini dalam lima bulan berjalan tahun 2023 itu kebakaran hutan dan lahan sudah terjadi 125 kali. Artinya, seperti pada awal tahun sudah disampaikan oleh BMKG, diulang kembali berkali-kali oleh bahkan bapak Presiden sendiri, bahwa mulai 2023 ini kita akan ada pada periode kering. Jangan sampai nanti kalau kita tidak bersiap siaga karhutla dari sekarang. Kita tentu harus benar-benar mengantisipasi potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan,” ujar Abdul.***