Network
KABAR PRIANGAN - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menginformasikan bahwa Indonesia kembali akan disapa dengan fenomena hari tanpa bayangan yang terjadi di beberapa wilayah. Sebelumnya, BMKG telah menyampaikan bahwa fenomena hari tanpa bayangan akan terjadi sebanyak dua kali di Indonesia selama tahun 2023.
Terjadinya fenomena hari tanpa bayangan sebanyak dua kali ialah karena posisi Indonesia yang ada di sekitar ekuator. Kulminasi utama di Indonesia akan gerjadi dua kali dalam setahun dengan waktu yang tidak jauh pada saat matahari berada di khatulistiwa.
Dilansir kabarpriangan.com dari laman resmi BMKG, fenomena hari tanpa bayangan dinamakan kulminasi/transit/istiwa. Fenomena ini terjadi pada saat matahari tepat berada di poisisi tertinggi di langit. Pada saat itu matahari akan berada tepat di atas kepala pengamat atau titik zenith. Saat itulah bayangan benda-benda tegak seolah-olah menghilang atau tak terlihat.
Baca Juga: Jelang Piala Dunia U17 FIFA Indonesia 2023, Ini Update Proses Rekrutmen Volunteer oleh Panitia
Penyebab terjadinya fenomena ini ialah karena bidang ekuator bumi atau bidang rotasi bumi tidak berimpit dengan bidang ekliptika atau bidang rotasi bumi, akibatnya posisi matahari dari bumi akan terus berubah sepanjang tahun antara 23,5° LU s.d. 23,5° LS.
Baca Juga: Ternyata Leukemia Banyak Jenisnya dan Ada yang Tidak Bisa Sembuh, Apa Saja? Simak di Sini
Jadwal dan Lokasi Terjadinya Hari Tanpa Bayangan
Fenomena hari tanpa bayangan tersebut akan terjadi sekira September hingga Oktober 2023. Untuk lebih lengkapnya simak beberapa daftar wilayah dan jadwal terjadinya hari tanpa bayangan di Indonesia berikut ini:
