Network
KABAR PRIANGAN – Gibran Rakabuming Raka langsung menjadi topik pembicaraan setelah bakal calon presiden 2024 Prabowo Subianto, mengumumkan ia sebagai sosok yang akan mendampinginya sebagai calon wakil presiden pada Minggu, 22 Oktober 2023.
Namun ditengah hiruk pikuknya reaksi warganet, dengan santai Gibran membuat postingan di akun X-nya @gibran_tweet dengan menanyakan tebakan skor bagi dua klub Liga Inggris yang akan bertanding, “Ayo tebak score Aston Villa vs West Ham,” tulisnya. Postingan tersebut langsung diserbu oleh para pengguna X, salah satunya adalah @ardibhironx yang menulis, “Orang-orang lagi bahas elu, eeehlu nya malah ngetwit gini,” dan langsung dikomentari Gibran. “Trus gw harus gimana bang?” komen Gibran.
Dia juga membalas akun @secondchoice61 yang menuliskan, “Kata-kata hari ini mas,” dengan jawaban “Tetap santuy walaupun sedang trending.”
Hadirnya nama Gibran dalam perhelatan pesta demokrasi tahun 2024 tersebut memang memantik banyak reaksi. Terutama karena status dan rekam jejaknya untuk bisa masuk dalam jajaran peserta pemilu.
Selain karena ia adalah anak sulung dari Joko Widodo yang masih aktif menjabat sebagai presiden, Gibran juga adalah Wali Kota Solo yang juga masih aktif menjabat. Keputusan Mahkamah Konstitusi yang mengizinkan kepala daerah untuk maju menjadi cawapres meski berusia di bawah 40 tahun, sempat mengundang polemik. Keputusan tersebut dinilai hanya sebagai pemulus langkah Gibran menjadi cawapres.
Selain itu, Gibran yang masih menjadi kader partai PDI-P juga ikut menjadi bahasan. Dia dianggap membelot karena bergabung dengan pasangan lawan partai pengusungnya itu. Para warganet juga membahas citra dan sikap Gibran yang punya kesamaan dengan Jokowi saat awal terjun ke dunia politik.
Baca Juga: Gibran Resmi Menjadi Bacawapres Prabowo di Pilpres 2024, Cak Imin : Welcome to The Jungle
Imbasnya, pada 23 Oktober 2023, Gibran, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman, Presiden Jokowi, serta Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sekaligus anak kedua Jokowi, Kaesang Pangarep, dilaporkan ke KPK karena diduga melakukan kolusi dan nepotisme. Penggugat adalah Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) yang diwakili Erick S.***
