Jelang Pergantian Tahun Baru, BMKG: Waspadai Potensi Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang di Jawa Barat

- 28 Desember 2023, 16:33 WIB
Ilustrasi petir. Menjelang pergantian tahun baru, BMKG minta masyarakat untuk mewaspadai hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir.
Ilustrasi petir. Menjelang pergantian tahun baru, BMKG minta masyarakat untuk mewaspadai hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir. /Pixabay.com/

KABAR PRIANGAN - Kondisi cuaca di wilayah Provinsi Jawa Barat dalam sepekan kedepan hingga 3 Januari 2024 masih berpotensi dilanda hujan sedang hingga lebat. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Pusat Meteorologi Publik, Andri Ramdhani pada Rabu, 27 Desember 2023.

Bahkan menurut Andri, pada siang hingga malam hari hujan sedang hingga lebat ini dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang. Sebagaimana diketahui, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di sebagian wilayah pada periode Natal dan Tahun Baru 2023/2024 sejak 18 Desember 2023 yang diperbaharui pada 23 Desember 2023. Jawa Barat termasuk salah satu wilayah yang masuk dalam kategori peringatan dini pada periode tersebut.

Berdasarkan Prakiraan Berbasis Dampak - IBF (Impact Based Forecast), menurut Andri beberapa wilayah yang masuk dalam kategori waspada untuk dua hari kedepan, antara lain Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu, Kep. Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Di Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, dan Papua. Sementara wilayah yang masuk dalam kategori siaga untuk dua hari kedepan yaitu Aceh, Sumatera Utara dan Riau.

Baca Juga: Dukung Net Zero Emission di Tahun 2060, PT KAI Pasang PLTS di 40 Stasiun dan 2 Balai Yasa

Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah wilayah di Jawa Barat pada malam perayaan Natal diakibatkan kondisi dinamika atmosfer.

Terjadi fenomena angin kencang yang melanda Kecamatan Baleendah, Ciparay dan Anjasari Kota Bandung. Kemudian banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Dayeuhkolot dan Margaasih Kota Bandung. Termasuk banjir yang erjadi di Kota Cimahi akibat luapan sungai Ciputri, dan tanah longsor yang terjadi di Desa Salammulya Kecamatan Pondoksalam Kabupaten Purwakarta.

Menurut Dwikorita, kejadian bencana terseut turut dipicu oleh hujan intensitas lebat hingga ekstrem dalam satuan intensitas per jam. Dimana curah hujan terukur hingga 28,8 mm/jam pada periode pukul 15.40-16.40 WIB di Stasiun Geofisika BMKG Bandung. Curah hujan 70 mm/jam pada pukul 15.30-16.30 di daerah Cimahi, dan terukur 56,8 mm/jam pada pukul 14.00-15.00 WIB di wilayah Purwakarta.

Baca Juga: Gempa Pangandaran Hari Ini dengan Magnitudo Update 5,3 Dirasakan Hingga Skala IV MMI di Garut

Tidak hanya akibat dinamika atmosfer, menurut Dwikorita hal tersebut diperkuat dengan adanya aktifitas gelombang Kelvin dan Rossby Wave yang aktif bersamaan di sekitar wilayah Indonesia bagian Barat.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menghimbau kepada masyarakat dan instansi terkait agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang hingga sepekan kedepan. Khusus untuk daerah bertopografi curam, bergunung, tebing atau rawan longsor dan banjir, Guswanto meminta masyarakat setempat untuk tetap waspada terhadap dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang dan berkurangnya jarak pandang.***

Editor: Helma Apriyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x