Anggaran Dana Abadi dan Polemik Bagi Kemajuan Kebudayaan Indonesia

- 14 Januari 2024, 07:29 WIB
Ragam budaya daerah Indonesia yang harus dilestarikan sebagai bentuk pemajuan kebudayaan dengan sokongan dana abadi dan polemik
Ragam budaya daerah Indonesia yang harus dilestarikan sebagai bentuk pemajuan kebudayaan dengan sokongan dana abadi dan polemik /kemenparekraf.go.id/

 

KABAR PRIANGAN - Kebudayaan adalah salah satu sektor penting yang dapat mempengaruhi dan menyokong pembangunan nasional. Masa depan Indonesia bergantung pada perkembangan kebudayaannya. Maka sektor ini harus mendapatkan perhatian dari pemerintah salah satunya terkait dengan anggaran.

Anggaran kebudayaan yang digelontorkan oleh pemerintah sangat berpengaruh bagi pengembangan kebudayaan itu sendiri dan ekosistem di dalamnya. Untuk mendukung hal tersebut, dilansir dari pikiran-rakyat.com pada 14 Januari 2024, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sedang mengupayakan Dana Abadi Kebudayaan tahun 2024 sebesar Rp 7 triliun.

Dana Abadi Kebudayaan tersebut bertujuan untuk mendukung pengembangan dan kemajuan kebudayaan daerah di Indonesia. Anggota DPR Komisi X, Ledia Hanifa, mengingatkan agar penyaluran dana tersebut menjadi program yang komperhensif dan tidak sporadis. Rekontruksi Jalur Rempah adalah salah satu contohnya.

Baca Juga: Curug Cipadayungan Destinasi Tempat Wisata Alam di Sumedang yang Keindahannya Mampu Memikat Hati

Pemerintah menargetkan agar Jalur Rempah dapat diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Namun di sisi lain, Dirjen Kebudayaan, Hilmar Farid, mengaku bahwa data mengenai Jalur Rempah masih minim meski telah dilakukan penelitian selama beberapa tahun.

Meski begitu, tidak mustahil bagi Indonesia untuk terus menelusuri Jalur Rempah tersebut. Seperti RRC yang berhasil dalam merekontruksi Jalur Sutra, salah satu bagian dari peradaban manusia.

Sejak tahun 1950, kebudayaan merupakan satu polemik yang terus dibicaran oleh para budayawan. Saat itu, sebagai bangsa yang baru merdeka, kebudayaan merupakan identitas bangsa yang harus dirumuskan. Konstruksi tersebut diperlukan karena kebudayaan Indonesia telah menerima beragam pengaruh dari bangsa lain.

Baca Juga: Kasus Gagal Ginjal Akut, YLKI: Produsen Farmasi Wajib Beri Kompensasi dan Ganti Rugi kepada Korban & Keluarga

Perkembangan kebudayaan sangat dipengaruhi oleh peran negara dan masyarakat. Dan menjadi satu hal yang menarik, ketika negara tidak mampu memfasilitasi dan menyediakan anggaran, masyarakat justru menjadi sangat kreatif dan mendapat pengakuan dari dunia.

Halaman:

Editor: Yuni Kartika

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x