Anggaran Dana Abadi dan Polemik Bagi Kemajuan Kebudayaan Indonesia

- 14 Januari 2024, 07:29 WIB
Ragam budaya daerah Indonesia yang harus dilestarikan sebagai bentuk pemajuan kebudayaan dengan sokongan dana abadi dan polemik
Ragam budaya daerah Indonesia yang harus dilestarikan sebagai bentuk pemajuan kebudayaan dengan sokongan dana abadi dan polemik /kemenparekraf.go.id/

Kreativitas para seniman di Indonesia terus berkembang dengan adanya polemik dan dialog kebudayaan yang intens. Sebagaimana yang dikatakan oleh tokoh teater muda Indonesia, AB Asmarandana, bahwa seni itu hidup karena adanya polemik.

“Seni itu akan terus hidup justru karena sebuah polemik, yang terus menerus diperbincangkan, polemik dengan sendirinya akan merangsang pemikiran, sehingga terus berkembang dan tidak pernah mati, ” kata AB Asmarandana dalam sebuah diskusi di Ngaos Art Tasikmalaya (12/1/2024).

Baca Juga: Rebranding Prabowo Disorot Media Asing, Disebut ‘Kakek Gemoy’

Di Indonesia sendiri dialog kebudayaan seringkali digagas secara mandiri oleh beberapa organisasi yang justru tanpa campur tangan pemerintah. Seperti Federasi Teater Indonesia yang menggagas Dialog Kebudayaan bersama negarawan seperti Megawati Soekarno Putri, Prabowo Subianto, Meutia Hatta, dan lainnya pada tahun 2014 di Taman Ismail Marzuki Jakarta.

Bahkan sejak tahun 1930an telah terjadi Polemik Kebudayaan di antara para budayawan Indonesia pada saat itu, seperti Sutan Takdir Alisjahbana, Sanusi Pane, Ki Hajar Dewantara, dan lainnya. Namun ketika terjadi gesekan antara pendukung Manifes Kebudayaan dan Lekra/PKI, unsur politik masuk terlalu dominan, sehingga intensitas dialog masalah kebudayaan menurun.

Pemajuan kebudayaan erat kaitannya dengan pemikiran. Maka kontribusi berupa pemikiran sangat penting untuk menentukan arah perkembangan pemajuan tersebut. Rekontruksi Jalur Rempah sebagai rekontruksi budaya Indonesia tidak akan tercipta dengan logis dan konkret jika tidak ada pemikiran ke arah sana. Selain itu, anggaran yang diberikan oleh pemerintahpun menjadi salah satu bentuk tanggung jawab dan kepedulian terhadap kemajuan budaya.***

Halaman:

Editor: Yuni Kartika

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah