Dinilai Kurang Efektif, Pengurus Sejumlah Cabor di Kota Tasikmalaya Menyayangkan Tes Fisik Setelah Ramadan

19 Juni 2022, 23:06 WIB
Diskusi sejumlah insan olahraga yang mengupas persiapan pelaksanaan Porprov Jawa Barat 2022 di D'Sugar Cafe, Jalan BKR, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Sabtu 18 Juni 2022.* /Kabar-Priangan.com/Irman S

KABAR PRIANGAN - Sejumlah pengurus cabang olahraga menyayangkan pelaksanaan tes fisik
yang dinilai kurang efektif. Soalnya pelaksanaan tes dilaksanakan setelah Bulan Ramadan ketika momentum tersebut dalam olahraga merupakan fase terjadinya penurunan kondisi fisik atlet.

Selain itu proses pelaksanaan tes fisik kurang efektif karena minimnya koordinasi terhadap pola tes fisik olahraga yang diberikan, sehingga terjadi perbedaan pemahaman terhadap tujuan pelaksanaan tes.

Hal itu mengemuka pada acara silaturahmi dan diskusi sejumlah insan olahraga yang mengupas persiapan pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat 2022, Sabtu 18 Juni 2022 di D'Sugar Cafe di Kawasan Jalan BKR, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Sukses Kembangkan Konsep Pertanian di Kota Tasikmalaya, Nana Dinilai Layak Diusulkan Jadi PPS Teladan Jabar

Apalagi seperti dikatakan Hasan Basri dari Perpani, pola tes fisik yang diberikan sebelumnya tidak melibatkan koordinasi dengan cabor, padahal setiap cabor memiliki kekhasan masing-masing.

"Cabor panahan misalnya, dalam mengukur kekuatan lengan dengan meremas jari, padahal itu kurang direkomendasikan," ujarnya.

Hasan menyebut pertemuan ini harus dijadikan satu saluran aspirasi yang akan menjadi muara solusi peningkatan prestasi keolahragaan di Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Berhadiah Dua Unit Motor, Ribuan Warga Banjarsari Tumplek Ikuti Jalan Sehat Hari Jadi ke-380 Ciamis

"Saya pikir ini harus dijadikan saluran yang akan bermuara pada solusi dengan menggelar kembali diskusi yang melibatkan insan olahraga, pengurus cabor, KONI, Disporabudpar bahkan kalau perlu dengan DPRD," ucapnya.

Ketua Cabang Olahraga Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Kota Tasikmalaya Abdulah Ahyani, berharap agar dalam proses penyusunan anggaran di KONI harus berbasis pada kebutuhan bukan berbasis pada tujuan.

"Sebab kalau penyusunan anggaran berbasis kepada tujuan,capaian akhirnya tingkat ketersediaan anggaran. Nah semakin tinggi tingkat penyerapan akan dikatakan sebuah prestasi," ujar Abdulah.

Baca Juga: Serangan Hama WBC Bikin Padi Langsung Hapa, Petani di Baregbeg Ciamis Merugi karena Gagal Panen

Sementara itu Pembina Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Pengcab Kota Tasikmalaya yang
juga anggota DPRD Jawa Barat Viman Alfarizi Ramdhan meminta kepada KONI memberikan perhatian kepada cabang olahraga dalam bidang penganggaran.

Hal itu untuk meningkatkan prestasi olahraga di Kota Tasikmalaya.

"Bagaimana anggaran itu bisa terealisasi di situ KONI menjadi atensi, KONI Kota Tasikmalaya harus banyak mendengarkan bagaimana keluhan-keluhan cabang olahraga dan Dispora pun harus ada keberpihakan karena sudah ada perda yang telah diketuk Juni kemarin," ucapnya.*

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler