Australia vs Timnas Indonesia, Skenario 'Garuda Mematuk Kanguru', Lemahkan Dulu Mentalnya! Link Live Streaming

28 Januari 2024, 06:00 WIB
Timnas Indonesia di Piala Asia 2023. Menjelang lawan Australia, target Skuad Garuda untuk lolos ke babak 16 besar seperti yang diamanatkan PSSI telah tercapai sehingga bisa bermain tanpa beban.* /Instagram @pssi/

KABAR PRIANGAN - Walaupun secara peringkat FIFA posisi Timnas Indonesia bak bumi dengan langit karena terpaut 121 anak tangga dengan Australia, diharapkan hitungan ranking itu hanya soal angka. Indonesia yang menempati peringkat 146 juga punya potensi unggul atas negara berperingkat 25 tersebut dalam pertandingan pertama Babak 16 Besar Piala Asia 2023 di Stadion Jassim bin Hamad, Doha, Minggu 28 Januari 2024 malam.

Faktor pertama. Secara psikologis dengan kondisi underdog atau tak diunggulkan, para pemain Indonesia yang merupakan tim dengan rata-rata skuad termuda di turnamen ini justru akan tampil tanpa beban.

Baca Juga: Jelang Australia vs Timnas Indonesia, Garuda Terendah, Ini Daftar Ranking FIFA Babak 16 Besar Piala Asia 2023

Soalnya target Indonesia untuk lolos ke babak 16 besar seperti yang diamanatkan PSSI telah tercapai. Laga ini menjadi semacam "bonus" jika dapat dimenangkan, apalagi bonus dalam arti sebenarnya telah disiapkan PSSI. Tentu jika menang dalam pertandingan ini yang artinya lolos ke babak perempat final jumlah nominal bonus dipastikan bertambah.

Kalaupun kalah melawan Australia, Pratama Arhan dan kawan-kawan tak akan dicemooh. Terlebih dengan skuad muda yang mempunyai prospek bagus ke depan, akan disebut suatu kewajaran. Bahkan dengan telah mencatat sejarah masuk babak 16 besar pertama kalinya, tim asuhan Shin Tae-yong kemungkinan akan tetap disambut layaknya pahlawan ketika tiba di Indonesia. Demikian juga sosok pelatih asal Korea Selatan tersebut kemungkinan diperpanjang kontraknya oleh PSSI.

Baca Juga: Prediksi Susunan Pemain Australia vs Timnas Indonesia di Piala Asia 2023, Lengkap dengan Head to Head Keduanya

Kedua, di sisi lain kondisi nothing to lose tersebut berbanding terbalik dengan Australia. Negara tersebut yang punya target sempurna yakni juara pada ajang ini, bisa jadi tampil tertekan. Selain dibebani target podium 1, mental The Socceroos akan semakin down lantaran dibayang-bayangi jika kalah kemungkinan bakal disambut cemoohan saat pulang ke negaranya akibat kinerja buruk jauh dari mencapai target. Diketahui dari informasi regulasi terbaru, negara yang kalah dalam fase knock out tak akan dikurangi poinnya atau turun peringkat FIFA, namun jika menang poin akan bertambah atau bisa naik peringkat.

Emosi Indonesia vs Australia

Secara politis dan sosiologis, walau tak langsung berhubungan dengan sepak bola, bukan rahasia lagi sejarah Indonesia dan Australia meskipun bertetangga namun beda benua, kerap menciptakan ketegangan pada masa lalu. Ketika tahun 1990-an saat Orde Baru hingga awal Era Reformasi 1998-1999, Australia selalu ikut campur dalam masalah dalam negeri Indonesia terutama pada titik persoalan provinsi ke-27 Indonesia saat itu, Timor Timur (kini negara Timor Leste).

Baca Juga: Australia vs Timnas Indonesia Piala Asia 2023, Rizky Ridho Belajar dari Kesalahan, Link Live Streaming Vision+

Ketika itu terjadi perang urat syaraf Indonesia dengan Australia dan pasang surut hubungan kedua negara mencapai titik nadir. Ujungnya merembet kepada emosi masyarakat. Unjuk rasa memprotes Australia pun kerap terjadi di Indonesia, diantaranya aksi di depan Kedutaan Besar Australia di Jakarta pada 8 September 1999 yang mengecam ulah Australia karena turut campur atas persoalan Timor Timur. Bendera Australia dibakar. Teriakan dan yel-yel "Ganyang Australia!" kerap disuarakan demonstran. Hasil referendum saat itu Timor Timur lepas dari Indonesia.

Sejumlah unjuk rasa karena gesekan masalah lain pun sering digelar di Indonesia. Diantaranya lantaran pelanggaran wilayah perairan Indonesia oleh Angkatan Laut Australia, serta respons warga Indonesia atas sikap Australia yang memprotes hukuman mati untuk pelaku narkoba orang Australia yang beroperasi di Indonesia.

Baca Juga: Diaspora WNI di Qatar Tetap Semangat Seusai Timnas Indonesia Ditekuk Jepang, Gelar Pawai Meriahkan Kota Doha

Secara populasi, jumlah penduduk Indonesia sekira 260 juta jiwa, sedangkan Australia 24,3 juta atau hanya satu per sepuluhnya. Mengingat dalam hal geografis serta dukungan negara-negara kawasan ASEAN posisi Indonesia lebih menguntungkan dibandingkan Australia serta populasi penduduk yang jauh lebih besar, dalam perkembangannya kemudian Australia tampaknya segan seolah tak ingin membuka front lagi dengan Indonesia. Apalagi sejak peristiwa Bom Bali tahun 2022 yang memakan 202 korban jiwa termasuk 88 warga Australia, serta pemboman Kedubes Australia di Jakarta tahun 2004, hubungan kerja sama militer dan keamanan teritorial dijalin lebih akrab.

Saat ini hubungan kedua negara relatif adem-ayem. Meskipun terakhir Australia membentuk AUKUS yaitu Pakta Keamanan Australia bersama Britania Raya dan Amerika Serikat, namun tak memunculkan ketegangan dalam tensi tinggi. Generasi pemain Timnas Indonesia sekarang, tak merasakan ketegangan saat itu.

Ayo semangat nasionalisme!

Jika semangat nasionalisme para pemain Timnas Indonesia dalam laga ini tumbuh, di sisi lain Australia kalah mental karena menanggung beban yang berat tadi, bukan tak mungkin skenario "Garuda Mematuk Kanguru" itu terwujud. Indonesia tampil lepas melalui skema strategi pelatih yang berjalan sesuai rencana, operan-operan akurat, penyelesaian akhir yang sempurna, sehingga bisa mencetak gol lebih banyak ke gawang mereka.

Baca Juga: 27 Januari, Hari Holocaust Internasional dan Genosida Gaza: 'Stop The Palestinian Holocaust!'

Sebaliknya, para pemain Australia yang tampil dengan mental tertekan sehingga  demam panggung, grogi terus-menerus mengakibatkan passing salah dan sepakan bola ke gawang Indonesia selalu melambung atau melenceng. Skema pelatih Graham Arnold juga berantakan. Dus, hasilnya Indonesia menang dan mencetak sejarah lagi: lolos ke babak delapan besar! 

Tak masalah juga jika bisa menahan imbang dalam waktu normal dan extra time untuk memaksakan adu penalti, asal ujungnya tetap sesuai "Skenario mudah-mudahan".

Karena itu sangat penting bagi skuad Merah-Putih untuk tak inferior serta harus menang mental dalam laga ini. Selain disiarkan langsung melalui stasiun televisi nonberbayar RCTI, pertandingan Australia vs Timnas Indonesia ini dapat disaksikan di Vision+ dengan link live streaming klik di sini.***

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler