"Saya sudah mantap untuk kerja. Tapi setelah berdiskusi dengan orangtua saya akhirnya saya pilih Pelatda. Karena kesempatan belum tentu datang dua kali, " kata Alis kepada kabar-priangan.com di komplek Dadaha Minggu, 4 Juli 2021.
Makanya setelah keputusan itu dipilih, ia langsung bergabung dan beradaptasi dengan pesilat lain di GOR Padjadjaran. Latihan fisik, teknik, dan mental menjadi makanan sehari-hari, dari mulai Senin sampai Sabtu.
"Liburnya hanya sabtu siang setelah latihan pagi dan Minggu. Porsi latihan nya, memang lumayan berat, tetapi itu cara tim untuk mempertahankan tradisi juara umum PON di cabor ini, " Ujarnya.
Menurutnya, latihan berat yang dilalui cukup seimbang dengan perhatian dari KONI maupun Pengprov IPSI Jabar berupa pasokan nutrisi mulai makanan, buah buahan hingga suplemen juga diakuinya full ia Terima.
Baca Juga: Pabrik Sepatu Nike di Garut Didenda Rp20 Juta Gegara Langgar PPKM Darurat
"Bicara prestasi memang harus ditopang hal-hal seperti itu selain sarana prasarana penunjang latihan, " kata dia.
Disinggung perhatian dari KONI Kota Tasikmalaya, ujar dia, sejauh ini ada. "Alhamdulillah aman. Para pengurus KONI kota Tasik mulai pak, Arif Surachman, mang Ogut dan lainnya juga antusias membantu baik moril maupun materil, " kata dia.
Baca Juga: Kapolres Tasikmalaya Kota Cek Langsung Posko PPKM Darurat dan Pasang Stiker di Rumah Isolasi Mandiri
Alis dan kontingen Jabar lainnya direncanakan bertolak ke bumi cendrawasih pada bulan September.