Sebelumnya, pertandingan Indonesia melawan Vietnam skor 0-0, serta Thailand vs Indonesia 0-0. Dengan hasil laga Vietnam vs Thailand 1-1, maka produktivitas head to head gol Vietnam dan Thailand lebih tinggi satu angka saja daripada Indonesia.
Sehingga berapa pun skor kemenangan Indonesia atas Myanmar tak akan berarti, termasuk andai menang 100-0 pun.
Baca Juga: Timnas Indonesia U 19 Gagal Lolos di Piala AFF U 19 2022, Ketua Umum PSSI Beri Jaminan Pelatih
Dengan regulasi baru tersebut, selain butuh kemenangan berapa pun skornya atas Myanmar, Indonesia juga bergantung pada hasil laga Vietnam lawan Thailand. Agar Indonesia menjadi runner up grup, salah satu dari Vietnam atau Thailand harus ada yang kalah atau menang.
Kalau pun imbang, skornya harus 0-0. Jika skor 1-1, 2-2, 3-3, 4-4, dan seterusnya maka Indonesia gagal ke semifinal.
Masalahnya, pertandingan terakhir Vietnam lawan Thailand yang membuat suporter Indonesia geram. Laga yang sejak awal dicurigai bisa menimbulkan "main mata", match fixing, atau "sepak bola gajah" itu, diduga dipraktikkan para pemain kedua tim untuk menyingkirkan Indonesia.
Baca Juga: Diduga Bertengkar dengan Istri, Warga Imbanagara Ditemukan Tewas Terduduk di Kamarnya
Betapa tidak curiga, babak pertama mereka bermain 0-0. Saat bersamaan di Bekasi, para pemain
Indonesia masih mempunyai harapan besar ke semifinal karena skor kemenangan Indonesia babak pertama itu 4-1 atas Myanmar.
Namun Thailand mencetak gol ke gawang Vietnam oleh Kroekphon Arbram pada menit 72. Indonesia ketika itu masih punya harapan lolos semifinal. Sayangnya, tak lama berselang pemain Vietnam mencetak gol balasan oleh Khuat Van Khang pada menit 75 sehingga skor menjadi 1-1.
Dalam posisi ini, Vietnam dan Thailand sudah aman lolos ke semifinal. Sedangkan Indonesia tersingkir.