"Kita ini kan sebuah klub, namun belum menjadi klub yang besar sebesar Persib karena banyak kendala yang dihadapi, mulai dari biaya, investor, apalagi fasilitas," tambahnya.
Karena untuk meningkatkan performa klub, kata dia, tentunya harus ditunjang oleh pemain-pemain yang berkualitas.
“Nah, pemain-pemain hebat itu kan bayarannya mahal. Untuk membiayai honor pemain yang bayarannya tinggi, kita perlu biaya,” katanya.
Sementara saat ini kata Uki, Persitas belum bisa membiayai diri sendiri karena belum memiliki sumber penghasilan.
“Satu-satunya sumber penghasilan Persitas adalah tiket pertandingan. Nah masalahnya, masyarakat inginnya gratis kalau nonton Persitas,” kata Basuki.
Baca Juga: Cek Apakah Namamu Muncul Menjadi Anggota Parpol Calon Peserta Pemilu 2024 di Link Ini
Maka, lanjut dia, hingga saat ini Persitas hanya mengharapkan dari adanya dana hibah dari pemerintah serta sponsor perorangan.
“Ya, semua juga kan tahu, dana hibah ini besarnya seberapa. Untuk membiayai pertandingan saja, dana hibah ini tak cukup,” kata Uki.
"Seharusnya, ada aturan dan rancangan yang jelas dengan dibantu banyak pihak, seperti pemerintah, dinas atau swasta dalam memajukan sepak bola lokal," tukasnya.