Peringkat kedua jadi sulit
Dalam skenario pertama atau Plan A beberapa waktu lalu, untuk meraih poin 4 tersebut Indonesia minimal imbang dengan Irak sehingga mengantongi poin 1. Barulah saat menghadapi Vietnam, Indonesia mendulang 3 poin atau hasil kemenangan. Dengan sudah mengantongi 4 poin tersebut, Indonesia boleh saja kalah oleh Jepang sebagai negara terkuat. Jika berjalan sesuai rencana, skenario itu bisa menempatkan Indonesia di peringkat kedua atau runner up Grup D.
Namun dengan kakalahan dari Irak dalam laga perdana kemarin, Plan A tersebut berantakan. Mau tak mau, untuk meraih 4 poin Indonesia harus mengubah haluan ke Plan B yaitu tetap menargetkan menang atas Vietnam ditambah mencari 1 poin pengganti yakni hasil seri dengan Jepang. Plan B tersebut masih lebih realistis dibandingkan dengan menang atas Jepang dan seri saat melawan Vietnam.
Kecuali, jika Indonesia menargetkan lolos dengan posisi peringkat 3 terbaik dengan bermodalkan poin 3. Artinya hanya mengandalkan kemenangan atas Vietnam, dan kalah dari Jepang.
Namun dengan mengantongi poin 3 akan sangat berisiko bagi Indonesia untuk bisa masuk dalam empat tim peringkat ketiga terbaik dari seluruh grup.
Adapun untuk menempati peringkat kedua, dengan kekalahan dari Irak, menjadi masalah besar bagi Indonesia. Soalnya, Irak dan Jepang hanya butuh satu kali kemenangan lagi untuk memperoleh poin 6. Di atas kertas, Irak bisa meraihnya atas Vietnam. Demikian juga Jepang yang hanya butuh satu kali kemenangan atas Irak atau Indonesia.
Akankah ada kejutan?
Toh, skenario dan prediksi tersebut akan berubah jika terjadi kejutan. Misalnya Jepang hanya mampu bermain imbang dengan Irak, atau Vietnam bisa menahan imbang Irak.
Mampukah Indonesia menahan imbang Jepang, dan menang atas Vietnam? Sepanjang ada ungkapan "Bola itu Bulat", hal tersebut bukan hal yang mustahil tentu selama para pemain berjuang maksimal. Apalagi misalnya, bila Jepang yang diasumsikan telah memastikan lolos dengan menang atas Irak dalam laga kedua mereka, menyimpan para pemain intinya saat menghadapi Indonesia karena ingin fokus ke babak 16 besar.***