Masyarakat Jatigede Sambut Baik Rencana Pembangunan Menara Kujang Sepasang

- 28 Mei 2021, 09:13 WIB
Kepala Desa Jemah Turyana.
Kepala Desa Jemah Turyana. /kabar-priangan.com/Taufik R/

KABAR PRIANGAN - Sejumlah kepala desa beserta tokoh masyarakat di wilayah Kecamatan Jatigede, kini menyambut baik soal rencana pembangunan Menara Kujang Sepasang yang akan dibangun di kawasan wisata Panenjoan, Desa Jemah, Kecamatan Jatigede.

Karena menurut mereka, pembangunan Menara Kujang Sepasang tersebut, diyakini akan mampu mendongkrak kemajuan sektor pariwisata di kawasan Waduk Jatigede.
Seperti disampaikan Kepala Desa Jemah, Turyana, Jumat (28/5/2021).

"Atas nama masyarakat Desa Jemah, saya tentunya sangat mendukung rencana Pa Bupati dan Pa Gubernur untuk membangun Menara Kujang Kembar di wilayah kami. Karena menurut kami, menara itu, nantinya pastinya akan menjadi ikon untuk daya tarik bagi wisatawan," kata Turyana.

Baca Juga: 3 Napi di Lapas Garut, 1 di Antaranya Warga Tiongkok Dapat Remisi Waisak

Dengan adanya pembangun menara Kujang Kembar, diharapkan para wisatawan merasa tertarik untuk datang berkunjung ke Jatigede.

Dan apabila sudah banyak warga yang berkunjung ke Jatigede, secara otomatis nantinya perekonomian masyarakat Jatigede juga akan ikut terdongkrak.

Bukan itu saja, menurut dia, dalam pelaksanaannya nanti pembangunan kontruksi Menara Kujang Kembar juga pasti akan melibatkan banyak tenaga kerja lokal.

Baca Juga: LSM Gibas Bentrok dengan Ormas Pemuda Pancasila, Kapolres : Kita Ajak Bersama Meredam Aksi Mereka

"Dengan semakin banyaknya warga lokal yang dilibatkan dalam pembangunan proyek tersebut, maka akan semakin banyak pula warga yang akan terbantu perekonomiannya," tutur Turyana.

Dukungan soal rencana pembangunan Menara Kujang Sepasang ini, disampaikan pula Iden Saefullah, salah seorang tokoh masyarakat Jatigede, yang juga merupakan pengurus Forum Delegasi Musrenbang (FDM).

Menurut Iden, rencana pembangunan Menara Kujang Sepasang ini diyakini akan sangat membantu memulihkan perekonomian masyarakat di sekitaran pesisir Waduk Jatigede, yang belakangan ini sedang mengalami kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Warga Satu Kampung yang Terpapar Covid-19 di Garut, Kondisinya Terus Membaik

Namun dengan adanya rencana pembangunan ikon di kawasan Waduk Jatigede nanti, diharapkan perekonomian masyarakat perlahan bisa bangkit kembali.

"Menurut kami, bangunan Menara Kujang Sepasang nantinya pasti akan berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat pesisir Jatigede. Termasuk di dalamnya akan berpengaruh juga terhadap perkembangan UMKM masyarakat lokal. Makanya kami selaku masyarakat sangat mendukung rencana tersebut," ujarnya.

Disinggung mengenai kritikan Sekretaris Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jabar, R Yunandar Rukhiadi Eka Perwira dalam sejumlah media, yang menganggap program bantuan provinsi senilai Rp 100 miliar untuk pembangunan Menara Kujang Sepasang itu kurang tepat bila dikucurkan di masa pandemi.

Baca Juga: Pemkab Tasikmalaya Minta Kepastian Hukum Soal Tambang Pasir Galunggung ke Pusat

Menurut para kepala desa dan tokoh masyarakat Jatigede, kritikan yang dilayangkan wakil rakyat itu sangat melukai perasaan warga Jatigede.

"Terus terang kami sangat menyesalkan kritikan yang dilayangkan wakil rakyat itu. Apalagi beliau kan bukan perwakilan dari daerah pemilihan Sumedang, jadi beliau tidak akan merasakan suasana kebathinan dan pengorbanan warga Sumedang untuk terwujudnya Waduk Jatigede," kata Kades Turyana, dan diiyakan pula oleh beberapa kades lainnya, Kepala Desa Cipicung Dio, Kepala Desa Kadu Otong Rasmadi, serta
Pengelola Wisata Tegal Jarong Asep Supriadi.

Sebagai warga Jatigede, Turyana, dirinya bersama para kepala desa di Jatigede sangat menyesalkan pernyataan anggota DPRD Provinsi itu.

Baca Juga: Aksi Pengeroyokan di Cibalong Garut, Korbannya Tewas Mengenaskan

Bayangkan saja, dalam mendukung rencana proyek nasional (Waduk Jatigede), warga Jatigede mau tidak mau harus merelakan tanah dan bangunan rumahnya untuk ditenggelamkan.

Padahal menurut dia, tanah dan bangunan rumah itu, memiliki banyak kenangan bagi masyarakat.

Seiring banyaknya lahan yang ditenggelamkan, maka mata pencaharian masyarakat yang mayoritas petani pun kini menjadi hilang.

Baca Juga: Kawasan Pariwisata di Pangandaran Bakal Diperluas

Sementara yang paling banyak mendapat manfaat dari bendungan tersebut, bukanlah warga Sumedang, melainkan masyarakat di wilayah luar.

Karena seperti diketahui, Waduk Jatigede ini, sengaja dibangun untuk menyuplai kebutuhan pasokan air bagi lahan-lahan pertanian di bagian hilir Sungai Cimanuk, seperti Majalengka, dan Indramayu.

"Dengan adanya Waduk Jatigede ini, kami sangat banyak kehilangan. Selain kehilangan tanah dan bangunan, kami juga kehilangan banyak kenangan serta mata pencaharian. Malah usaha baru yang paling memungkinan juga, seperti jaring apung kan dilarang oleh pemerintah," ujar Turyana.

Baca Juga: Selfi di Dermaga Tandikek, Satu Keluarga Tenggelam. Empat Orang Tewas, Tiga Lainnya Masih Dicari

Terus sekarang, ketika Pemerintah Provinsi dan Pemda Kab. Sumedang berencana akan membangun Menara Kujang Kembar sebagai ikon wisata Waduk Jatigede, ternyata malah ada yang mengkritik juga.

Padahal sebelumnya, Pemerintah Pusat termasuk DPR RI, selalu menyampaikan bahwa Waduk Jatigede akan diarahkan untuk pengembangan sektor wisata.

"Katanya Waduk Jatigede ini akan diarahkan sebagai sektor wisata. Makanya warga dilarang untuk melakukan budidaya ikan di Jatigede. Tapi sekalinya akan dibangun ikon wisata di Jatigede, justru malah dikritik oleh wakil rakyat," tuturnya.***

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x