Menu lainnya seperti gurame, kancra (mas), pindang ikan, mendoan, pencok dan lainnya. Ada pula makanan ringan atau camilan mulai mie, roti bakar, dan minuman seperti jus kurmas susu, jeruk panas/dingin, kopi dan lainnya.
Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Minggu, 23 Januari 2022: Ada MasterChef Indonesia Season 9 dan Ikatan Cinta
Kini di samping warga umum dan kalangan lembaga pendidikan seperti siswa-siswa TKA dan PAUD, sejumlah instasi banyak memanfaatkan lokasi tersebut untuk berkumpul.
Biasanya saat malam hari lebih banyak didatangi anak-anak muda. Dengan penerangan dari lampu-lampu yang dipasang, pengunjung menikmati suasana malam di sekitar pesawahan yang luas, berbatasan dengan Baladewa, Ciwalung, dan Saguling.
Raspati sendiri berasal dari bahasa Sunda artinya kanyaah atau kadeudeuh (kasih sayang). Didi mengatakan, dibangunnya taman dan lesehan tersebut tak sengaja, hikmah dari adanya pandemi Covid-19.
Awalnya karena masa Pemberlakuaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sehingga dirinya tak bisa kemana-mana. Secara kebetulan, di belakang rumahnya ada pesawahan yang sebagian
lahannya sering ramai karena dimanfaatkan untuk balap merpati.
Ia kemudian merekrut empat orang pegawai untuk memberdayakan warga sekitar. "Saya melihat pemandangannya bagus dengan nuansa pedesaan," ujar Didi yang sebelum pensiun tahun 2018 bertugas di LNG Pertamina Bontang, Kalimantan Timur.
"Apalagi selama ini dimanfaatkan untuk balap merpati sehingga banyak orang keluar masuk dan memerlukan makanan, ya akhirnya dibuat taman dan saung lesehan," ucap alumni SMPN Baregbeg (kini SMPN 1 Baregbeg) dan SMA PGRI Ciamis itu, menambahkan.