10 Cara Terhindar dari Keluhan Pada Otot Rangka Saat Pembelajaran Daring di Rumah

4 Juli 2021, 13:44 WIB
Isyeu Sriagustini, S.KM., M.KM., dosen STIKes Repati Tasikmalaya. /Dok STIKes Respati TSM/

Di masa pandemi Covid-19, selama pembelajaran daring di rumah bisa melakukan 10 hal agar terhindar dari risiko keluhan sakit pada otot rangka.

Penulis: Isyeu Sriagustini, S.KM., M.KM. (Pengajar di STIKes Repati Tasikmalaya)

KABAR PRIANGAN - Dampak yang ditimbulkan akibat pandemi sangat beragam dan menghampiri berbagai aspek kehidupan.

Pembatasan aktivitas di berbagai aspek sebagai upaya pemutusan rantai penyebaran virus corona (COVID-19), menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan dalam pola aktivitas kehidupan sehari hari.

Dalam bidang pendidikan, melalui surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 dinyatakan bahwa segala bentuk pembelajaran dilaksanakan secara daring tanpa tatap muka di rumah, dengan  menggunakan berbagai aplikasi seperti video conference, e-mail, dan media sosial daring lainnya.

Baca Juga: Paradigma Sehat adalah Filosofi dan Solusi

Pembelajaran daring ini menyebabkan perubahan aktivitas para pelajar, di antaranya menjadi lebih sering menggunakan smartphone, lebih banyak duduk dari pada berdiri, dan lebih banyak aktivitas digital dibandingkan aktivitas fisik.

Tidak semua pelajar memiliki tempat dan memiliki ruang belajar khusus yang nyaman seperti halnya di sekolah.

Ada juga pelajar yang tidak memiliki ruang belajar khusus dan menggunakan sembarang tempat untuk belajar dengan posisi yang tidak baik bagi kesehatan.

Contoh posisi yang salah antara lain saat belajar dengan laptop di atas meja, posisi tubuh membungkuk dan punggung bawah tidak tersangga, atau saat belajar di sofa, posisi pergelangan tangan menekuk atau leher yang menekuk.

Baca Juga: Jane Shalimar Meninggal Dunia, Setelah Berjuang Melawan Covid-19

Banyak kondisi dari posisi saat belajar di rumah ini yang tidak disadari ternyata dapat menjadi gangguan kesehatan.

Berdasarkan survei terhadap 123 mahasiswa, hanya 20% dari mahasiswa belajar dengan posisi duduk di kursi dan meja yang nyaman.

Sedangkan sisanya yaitu sebanyak 51% duduk sembarangan dimana saja senyamannya, 16% duduk di kursi dan meja seadanya.

Selanjutnya 13% mahasiswa mengikuti belajar dengan posisi sembarang yaitu tertelungkup, rebahan, dan posisi lainnya.

Baca Juga: Rachmawati Soekarnoputri Meninggal Dunia di RSPAD Gatot Soebroto

Posisi dan postur tubuh yang tidak sesuai merupakan sikap kerja yang tidak alamiah.

Hal itu dapat terjadi manakala posisi bagian-bagian tubuh bergerak menjauhi posisi alamiah, misalnya pergerakan tangan terangkat, punggung terlalu membungkuk, kepala terangkat, dan sebagainnya.

Semakin jauh posisi bagian tubuh dari pusat gravitasi tubuh, maka semakin tinggi pula keluhan muskuloskeletal.

Dari 123 mahasiswa yang di survei, sebanyak  82,1% mahasiswa menyatakan bahwa di masa pandemi Covid-19 ini selama  pembelajaran daring memiliki keluhan di sekitar mata.

Baca Juga: Pembalap Asal Tasik Indra Al Firdaus, Rilis Lagu Religi di Akun Youtube

Sedangakn 70% mahasiswa memiliki keluhan sakit atau pegal pegal di sekitar leher, bahu dan tulang belakang, sekitar 41 % mahasiswa mengeluhkan sakit atau pegal di sekitar telapak tangan.

Hasil analisis risiko ergonomi menggunakan Nordic Body Map (NBM) menunjukan bahwa 81% posisi kerja yang dilakukan oleh mahasiswa belum diperlukan adanya tindakan perbaikan.

Berdasarkan penilaian tersebut yang memiliki poin tinggi atau banyak dikeluhkan sakit oleh mahasiswa yaitu bagian pantat, bokong, pinggang, sekitar leher, lutut dan kaki.

Keluhan sakit pada bagian-bagian tubuh tersebut menggambarkan bahwa ada kondisi yang tidak alamiah ketika melakukan posisi kerja saat melakukan pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Curug Batu Blek di Tasikmalaya, Destinasi Wisata Alam yang Masih Perawan

Kondisi tersebut akan menjadi masalah ketika tugas pekerjaan dalam pembelajaran daring ini memaksa para pelajar untuk mempertahankan posisi yang tidak alamiah dalam waktu yang lama.

Jika dibiarkan dapat menimbulkan postur kerja yang tidak seimbang dan berdampak pada keluhan muskuloskeletal yaitu: kondisi yang mengganggu fungsi dari sendi, ligamen, otot maupun saraf dan tendon serta tulang belakang.

Di masa pandemi Covid-19, selama pembelajaran daring di rumah bisa melakukan 10 hal agar terhindar dari risiko keluhan sakit pada otot rangka akibat potensi bahaya ergonomi, Yaitu :

1) Menerapkan rumus 20-20-20 saat pembelajaran daring, yakni beristirahat 20 menit dan melihat objek sejauh 20 kaki selama setidaknya 20 detik. 

Baca Juga: Peringati Hari Buah Sedunia, Mahasiswa Ciamis Bagikan Buah Lokal Secara Gratis

2) Jangan membiarkan posisi tertentu secara terus menerus, beralihlah dari posisi duduk dan berdiri secara bergantian. Usahakan posisi saat belajar membiarkan tubuh dalam keadaan sealamiah mungkin.

3) Ketika belajar menggunakan smartphone, pastikan tangan atau lengan yang memegang smartphone ada yang menopang, arahkan smartphone lebih ke atas supaya leher tetap lurus.

Akan lebih baik jika menggunakan alat bantu dudukan smartphone sehingga bisa diatur agar tubuh tidak terlalu menjauhi posisi alamiahnya.

Gunakan orientasi lanskap sebagai standar saat menonton konten di smartphone agar ukuran karakter dan konten tampak lebih besar, sehingga tidak memerlukan penglihatan yang berlebih.

Baca Juga: Empat Hari Hilang, Tiga ABK Kapal Nelayan yang Karam di Perairan Sancang Belum Ditemukan

4) Jika belajar menggunakan laptop, simpan laptop agar sejajar dengan mata atau sedikit di bawah dengan meletakan perangkat di atas tumpukan buku atau majalah, dan pastikan pula tangan ada yang menopang saat mengoperasikan laptop.

5) Jika belajar menggunakan meja dan kursi, gunakan kursi yang dapat duduk dengan sikap badan yang tidak menunduk.

Gunakan kursi yang simetris dan stabil, lebar tempat duduk harus melebihi lebar panggul, panjang tempat duduk harus lebih pendek dari lekuk lutut, dan upayakan kursi ada sandaran punggung.

Adapun meja yang digunakan memiliki sandaran tangan setinggi siku.

Baca Juga: Kapolres Banjar AKBP Ardy Dihadiahi Kue Ulang Tahun Oleh Petinggi TNI Priangan Timur

6) Anda juga dapat menerapkan metode Stop, Drop, Flop!, yaitu ketika anda melakukan kegiatan, hentikan sesekali apa yang dilakukan (Stop).

Letakkan perangkat di atas meja. Regangkan dan biarkan bahu turun (Drop). Biarkan tangan terkulai di sisi badan (Flop).

Tarik dagu ke bawah kemudian tarik kepala ke belakang merupakan cara yang efektif untuk penyejajaran tulang belakang.

7) Untuk kenyamanan aturlah temperatur, pencahayaan dan kebisingan senyaman mungkin

8) Lakukan olahraga secara teratur

9) Konsultasi dengan dokter jika merasakan nyeri pada sistem otot rangka

10) Kunci yang utama adalah tetap bersyukur.***

 

 

Editor: Sep Sobar

Tags

Terkini

Terpopuler