KABAR PRIANGAN - Kementrian Pendidikan Kebudayaan dan Riset Teknologi (Kemendikbud Ristek) mulai menakar tiga calon Rektor Unsil Tasikmalaya melalui pendalaman dan wawancara tertutup mengenai visi misi yang mereka tawarkan.
Masing-masing calon rektor yang terdiri dari Dr. Nundang Busaeri (nomor urut 1), Dr. Gumilar Mulya (2) dan Prof. Iis Marwan (3) diberi waktu selama 20 menit untuk menjawab sejumlah pertanyaan dari perwakilan Kemendikbud Ristek terkait visi misinya.
"Tahapan ini salah satunya akan menjadi ruang bagi kemendikbud Ristek untuk mempertimbangkan siapa calon rektor yang paling layak mendapat rekomendasi mereka," kata Ketua Senat Unsil Prof. Deden Mulyana.
Didampingi Sekretaris Senat Unsil, Dr. Iwan Wisandani usai pembukaan tahapan wawancara tertutup di ruang rapat Rektorat II Senin 14 Februari 2022.
Ada lima orang pejabat strategis dari Kemendikbud Ristek yang mewawancara ketiga calon Rektor Unsil mulai Sekjen Ir Suharti MA, Ph.D serta Plt. Direktur Jenderal
Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D.
Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendikbud Ristek Chatarina Muliana Girsang, Kepala Biro SDM
Kemendikbud, Dyah Ismayanti serta Staf Ahli Kemendikbud Ristek.
Baca Juga: Varian Omicron Sudah Ditemukan di Garut. Bupati: Percepat Layanan Vaksin
Menurut Deden, turun langsungnya pejabat Kemendikbud Ristek jadi sebuah kehormatan.
Saat pembukaan acara yang digelar secara daring, mereka mengapresiasi setiap kandidat serta mengucapkan terima kasih kepada senat dan penitia Pilrek Unsil yang telah melaksanakan tahapan pilrek hingga berjalan lancar.
"Dengan pernyataan itu, bisa diartikan bahwa semua calon rektor memiliki kans yang sama untuk menjadi Rektor Unsil. Para kandidat pun dinilai cukup kompeten dan layak menjadi rektor," kata Deden.
Usai tahapan itu, ketiga calon rektor akan dihadapkan pada agenda penentuan yakni pemilihan dari senat Unsil dengan bobot suara 65 persen serta kemendikbud Ristek sebesar 35 persen.
Dalam pelaksanaan pemilihannya nanti, Senat maupun panitia berharap agar dilaksanakan secara luring.
Baca Juga: Tak Mau Memberi Uang dan Rokok, Santri Jadi Korban Penganiayaan Anak Jalanan
"Kita akan membuat permohonan agar proses pemilihan bisa digelar secara luring. Mengenai waktu, insyaaloh di minggu ke dua atau ke tiga bulan Maret mendatang. Mudah-mudahan sesuai rencana dan lancar. Meski demikian opsi pemilihan secara daring tetap akan dipersiapkan," ujar Deden.***