Network
KABAR PRIANGAN - Senat Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya menyatakan masih akan mengikuti perkembangan dinamika yang terjadi setelah Prof Muradi, bakal calon yang diusungnya, tak lolos tiga besar pada bursa Pilrek Unsil 2022-2026.
Rasa kecewa karena ide dan gagasan yang ditawarkan Muradi dalam kontestasi Pilrek Unsil 2022 tak bisa mendapat tempat di hati sebagian besar Senat Unsil, memang tak bisa dimungkiri.
"Kecewa ya manusiawi, tetapi realita dalam setiap kontestasi selalu ada menang kalah dan itu hal biasa. Tetapi jujur kami kaget serta sempat tak percaya dengan hasil dalam Pilrek Unsil tersebut," ujar Taufik Nurohman, Anggota Senat Fisip Unsil, kepada wartawan, Kamis 20 Januari 2022.
Namun saat ini Pilrek Unsil masih berproses, sehingga pihaknya mengaku akan terus menganalisa perkembangan, berdiskusi lebih mendalam untuk mencoba berkomunikasi dengan tiga calon rektor yang lolos tiga besar yaitu Dr Nundang Busaeri, Dr Gumilar Mulya dan Prof Iis Marwan.
"Tetapi apakah mereka akan memulai atau menunggu untuk berkomunikasi, hal itu akan tergantung sikap senat selanjutnya. FISIP sendiri punya dua suara yang bisa menentukan dalam penentuan rektor terpilih nanti," tutur Taufik.
Menurut Taufik, kemana dua suara itu akan diberikan masih belum diputuskan. Namun agar impian mereka dalam upaya memajukan Unsil dengan skema yang mereka usung, akan terus diperjuangkan meski harus melalui tangan calon rektor yang ada.
Baca Juga: Belasan Makam di TPU Gunung Dangdeur Kota Tasikmalaya Dirusak, Apa Motif Pelaku Perusakan?
"Apalagi skema dan kekuatan jejaring Prof Muradi dalam upaya mendorong kemajuan Unsil sangat baik. Jadi kami berkomitmen untuk memperjuangkan dan menyinergikan cara dan skema yang kami dan Prof Muradi tawarkan dengan setiap calon rektor," ujarnya.
