Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Pastikan, KBM Tahun Ajaran 2022-2023 Digelar Secara Tatap Muka 100 Persen

12 Juli 2022, 17:48 WIB
Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) di Kota Tasikmalaya saat mengikuti pembelajaran secara tatal muka beberapa waktu lalu. Kini, memasuki tahun ajaran baru, Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya memastikan, proses KBM akan dilakukan secara tatap muka 100 persen.* /kabar-priangan.com/Asep MS/

KABAR PRIANGAN – Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya memastikan, proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tahun ajaran 2022-2023 akan dilakukan secara tatap mukan 100 persen.

Kepastian KBM tahun ajaran 2022-2023 ini akan dilakukan secara tatap muka 100 persen diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Ir. Hj. Eli Suminar, Selasa 12 Juli 2022.

"Ya kami akan laksanakan Pembelajaran Tatap Muka 100 persen, karena level PPKM di Kota Tasik sudah level 1," kata Eli Suminar saat ditanya tentang rencana Kegiatan Belajar Mengajar di tahun ajaran 2022-2023 ini.

Baca Juga: Mulai 10 Juli 2022, Harga BBM Non Subsidi Naik. Kecuali Pertamax, Harganya Tetap Rp12.500 Perliter

Menurut Eli, jika harus terus belajar secara daring, tentu yang dikhawatirkan adalah daya serap pembelajaran anak-anak yang tidak maksimal.

"Kasihan anak-anak kalau belajar daring. Karena itu menyebabkan daya serap pembelajaran anak berkurang. Namun kami tetap akan laksanakan prokes seperti di ruangan anak-anak tetap pakai masker. Kantin boleh buka tapi harus menjaga makanan yang dijualnya," ujar Eli

Mengenai Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Eli mengatakan, saat ini tidak ada sekolah dasar (SD) Negeri di Kota Tasikmalaya yang kuota siswanya tidak terpenuhi.

Baca Juga: Inafis Polres Tasikmalaya Kota Temukan Bercak Darah Berceceran Saat Olah TKP Temuan Bayi di Ciawi. Tasikmalaya

“Untuk daerah pinggiran memang ada yang kuotanya tak terpenuhi. Tapi rombongan belajar (rombel) tetap terpenuhi,“ ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Eli Suminar, Selasa 12 Juli 2022.

Ini artinya, kata Eli, tidak ada sekolah yang hanya menerima satu atau dua siswa baru dalam penerimaan siswa baru tahun ajaran 2022-2023. “Artinya, siswa yang daftar masih memenuhi kebutuhan rombel,” katanya.

Walaupun diakuinya, untuk SD pihaknya belum melakukan rekapitulasi jumlah siswa baru secara keseluruhan.

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 36 Telah Dibuka, Pemerintah Siapkan Pelatihan Offline

Memang seperti di wilayah pinggiran kota seperti di Wilayah Kecamatan Tamansari dan Kelurahan Urug Kecamatan Kawalu, pasti ada yang kurang.

“Namun untuk sementara saya belum mendengar laporan ada sekolah yang kekurangan murid," jelasnya.

Sedangkan untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Tasikmalaya, memang ada beberapa sekolah yang jumlah muridnya masih di bawah kuota.

Baca Juga: Wakil KPK Mengundurkan Diri dari Jabatannya, Berikut Lima Calon yang Berpotensi Menggantikan Lili Pintauli

Namun kurangnya tersebut tidak sampai terlalu jauh di bawah kuota yang ditetapkan.

"Contohnya itu SMP 18 dan SMP 19, awalnya siswanya kurang. Namun akhirnya bisa juga terpenuhi karena banyak siswa yang dari kota mendaftar ke sekolah di pinggiran akibat tidak kebagian kuota  sekolah di kota," katanya.

Selain itu ujar Eli, guna menghindari adanya sekolah yang tidak memenuhi kuota rombel, kedepan pihaknya  akan melakukan inovasi pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik  Baru (PPDB) untuk tahun depan.

Baca Juga: Persib Bandung Bersiap Hadapi Liga 1 Indonesia, Sederet Pemain Masih Cedera

"Kami akan melakukan kerja sama dengan sekolah swasta agar melaksanakan PPDB bareng dengan negeri," ujar Eli.

Karena lanjut dia, selama ini  sekolah swasta selalu membuka pendaftaran lebih dulu dari sekolah negeri. Sehingga saat PPDB sekolah negeri dibuka, banyak siswa yang telah mendaftar ke sekolah swasta.

"Di Kota Tasikmalaya ini kan lulusan dari SD itu ada sekitar 11 ribu, sementara yang daftar ke SMP negri itu hanya sekitar 8 ribu,” katanya.

Baca Juga: Polisi Beberkan Kronologis dan Penyebab Baku Tembak Dua Anggota Polri di Rumah Kadiv Propam Polri

Berarti, kata dia, ada sekitar 3.000 lulusan SD yang tidak mendaftar ke sekolah negeri.

“Sehingga walaupun pelaksanaan PPDB dibarengkan, sekolah swasta tak perlu ketakutan tak dapat siswa baru," jelasnya.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler