Unper Tasikmalaya Siapkan Model Pembelajaran Hybrid Learning

- 15 September 2021, 17:33 WIB
Rektor Unper Prof. Dr. H. Yus Darusman mengenakan jas almamater kepada perwakilan mahasiswa pada acara Pelantikan Mahasiswa Baru di Gedung Mashudi, Rabu, 15 September 2021. *
Rektor Unper Prof. Dr. H. Yus Darusman mengenakan jas almamater kepada perwakilan mahasiswa pada acara Pelantikan Mahasiswa Baru di Gedung Mashudi, Rabu, 15 September 2021. * /kabar-priangan.com/Irman Sukmana/

KABAR PRIANGAN - Universitas Perjuangan (Unper) Tasikmalaya sudah mempersiapkan konsep pembelajaran hybrid learning. Model itu sendiri merupakan metode pembelajaran campuran, antara pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran dalam jaringan.

"Upaya itu akan dipilih guna kami siapkan untuk beradaptasi dengan pandemi. Hanya untuk implementasinya baru akan dilakukan status manakala Kota Tasikmalaya sudah berada di level dua," kata Rektor Unper Prof. Dr. H. Yus Darusman pada acara Pelantikan Mahasiswa Baru di Gedung Mashudi, Rabu 15 Sept 2021.

Sementara saat status masih berada di level tiga, maka pembelajaran masih menggunakan model dalam jaringan, dimana pembelajaran tatap muka hanya diperbolehkan saat praktek.

Baca Juga: Bupati Jamin PTMT di Sumedang Tidak Menimbulkan Klaster Baru

Hibrid Daring, menurut dia, bisa jadi alternatif pilihan untuk beradaptasi dengan Pandemi Covid-19. Sebab Ia tak memungkiri dengan melakukan pembelajaran dari rumah ini, banyak yang hilang.

Pembelajaran mungkin tersampaikan dengan baik dan tingkat keterserapan materi itu lumayan. Tetapi menurut dia, pendidikan itu tidak semata-mata-mata pembelajaran.

Karena banyak hal-hal yang penting yang tidak bisa tergantikan dengan berani seperti menurunkan interaksi dan emosional mahasiswa serta upaya pengembangan terkait nilai-nilai dalam diri mahasiswa juga mengalami keterbatasan. Sehingga, setelah status kota Tasikmalaya berada di level dua, model pembelajaran itu akan segera diterapkan.

Baca Juga: Greenpeace Ungkap Komodo Terancam Punah karena Hal Ini

Dalam model pembelajaran campuran ini memungkinkan sebagian siswa belajar tatap muka di kelas dan sebagian lagi tetap belajar via berani. Lalu, dosen akan menjelaskan materi lewat layar sehingga mahasiswa yang belajar berani pun bisa merasakan interaksi.

Pada kesempatan itu, ia mengaku bersyukur karena
minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke perguruan tinggi tergolong tinggi.

Halaman:

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x