Lulusan Unper Dibekali 'Modal Tambahan' untuk Bersaing di Bursa Kerja

- 17 Oktober 2021, 21:39 WIB
KETUA Dewan Pembina YUS, Letjen TNI (purn) Endang Suwarya (pakai kopiah) dan Rektor Unper Prof. Dr. H. Yus Darusman melakukan prosesi nyawer pada wisuda ke 3 Unper di Gedung Mashudi. *
KETUA Dewan Pembina YUS, Letjen TNI (purn) Endang Suwarya (pakai kopiah) dan Rektor Unper Prof. Dr. H. Yus Darusman melakukan prosesi nyawer pada wisuda ke 3 Unper di Gedung Mashudi. * /kabar-priangan.com/Irman Sukmana/

KABAR PRIANGAN - Lulusan Universitas Perjuangan (Unper) Tasikmalaya diharapkan tidak menambah jumlah pengangguran terdidik usai menimba ilmu di kampus perjuangan itu.

Mereka hanya diberi jatah selama enam bulan menganggur untuk kemudian mulai bekerja atau berwiraswasta. Apalagi selain diberi ijazah, para wisudawan/i juga, dibekali "modal tambahan" berupa surat keterangan pendamping ijazah (SKPI).

"Jadi wisudawan Unper kami doakan dan harapkan tidak menambah jumlah pengangguran terdidik. Dengan SKPI, mereka, diharapkan bisa meyakinkan pemilik perusahaan, instansi atau memilih berwirausaha dengan tambahan skil yang dimiliki, " Kata Rektor Unper Tasikmalaya Prof. Dr. H. Yus Darusman pada Sidang Senat Terbuka dalam rangka wisuda Unper ke 3 di Gedung Mashudi, Sabtu, 16 Oktober 2021.

Tampak hadir dalam acara itu Ketua Dewan Pembina Yayasan Universitas Siliwangi (YUS) , Letjen TNI (purn) Endang Suwarya, para anggota senat, wisudaaan terbaik universitas yakni Cici Nurul Azizah (IPK 3,96), Reni Nuraeni (lulusan tercepat), Mariska Berlianti (lulusan termuda).

Baca Juga: Tingkatkan Kualitas SDM, DKR T dan D Satria Prajaditakerti dan Kwarran Pamarican Gelar Training Course dan GNP

Serta lulusan terbaik tiap fakultas yakni Lela Komalasari (lulusan terbaik FKIP), Melanda Tiara Komala Sutra (FT) , Rakhmadini Nurakhsani (FIK) , Siti Nurlaeni Wulandari (EP). Sementara 498 wisudawan lain mengikuti prosesi wisuda secara virtual.

Prof Yus menambahkan, kepemilikan keterampilan mulai pendidikan bela negara (PBN), bahasa Inggris dengan toefl minimal 375, seni budaya maupun kemampuan wajib lain bisa jadi jaminan bagi para lulusan untuk mengadu nasib dalam bursa kerja nanti. Menurut Prof. Yus, hal itu penting sebab perguruan tinggi yang baik menurut indeks Kinerja Utama Perguruan tinggi (IKU) diantaranya para lulusan maksimal sudah bekerja setelah lulus dalam durasi enam bulan.

Adapun bila beruntung dapat bekerja sesuai dengan keahliannya, minimal, harus dapat penghasilan Rp. 1,2 juta dikalikan dengan upah minimum. Sementara bila memilih berwirausaha, minimal penghasilan yang diperoleh sebesar Rp 1,2 juta dikalikan upah minimum. "Artinya bila UMR Kota Tasik Rp 2 juta, maka sesuai standar IKU, si lulusan minimal harus dapat upah sebesar Rp 2,4 juta per bulan, " Ujar Prof Yus.

Baca Juga: Peredaran Obat Terlarang di Garut Libatkan Ibu Rumah Tangga, Mirisnya Lagi Penggunanya Anak di Bawah Umur

Sementara dalam sambutannya Ketua Dewan Pembina YUS, Letjen TNI (purn) Endang Suwarya menekankan agar para mahasiswa tidak lekas puas dengan apa yang telah diterimanya selama di bangku kuliah. Para wisudawan harus senantiasa terus belajar sembari terus menambah wawasan agar benar-benar siap dalam menyongsong era baru yakni bursa kerja yang penuh tantangan. Usai acara wisuda, jajaran pengurus yayasan maupun civitas akademika Unper turut menghadiri acara milangkala ke 7 Unper pada Sabtu malam.***

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x