16 Dosen Unper Tasikmalaya Peroleh Bantuan Pendanaan Penelitian

- 20 Juni 2022, 22:50 WIB
Sekretaris LPPM Unper Tasikmalaya Lystiany Nurhayat Hakim. Jumlah dosen Unper yang menerima bantuan hibah untuk tahun ini tembus 10 besar terbanyak di wilayah Jabar dan Banten.*
Sekretaris LPPM Unper Tasikmalaya Lystiany Nurhayat Hakim. Jumlah dosen Unper yang menerima bantuan hibah untuk tahun ini tembus 10 besar terbanyak di wilayah Jabar dan Banten.* /Kabar-Priangan.com/Istimewa

KABAR PRIANGAN - Sebanyak 16 dosen Universitas Perjuangan (Unper) Tasikmalaya kembali memperoleh bantuan hibah untuk pendanaan dengan skema penelitian kerja sama antarperguruan tinggi (PKPT), penelitian dosen pemula, penelitian dasar kompetitif nasional dan pengabdian kepada masyarakat pada tahun 2022 ini.

Jumlah usulan proposal pendanaan yang diterima dosen Unper sebanyak itu tercatat masuk 10 besar terbanyak di Lingkungan Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) wilayah IV Jabar dan Banten.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Unper Tasikmalaya Dr Eming Sudiana, MSi, dan Sekretaris LP2M Unper Lystiana Nurhayat Hakim MPd, membenarkan jumlah dosen Unper yang menerima bantuan hibah untuk tahun ini tembus 10 besar terbanyak di wilayah Jabar dan Banten.

Baca Juga: Ini Dia Ciri-ciri Perampok yang Beraksi di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya

Keberhasilan meloloskan 16 dosen untuk mendapatkan hibah dari eksternal disyukuri oleh pengelola kampus Unper. Terutama LP2M Unper yang intens melakukan pendampingan mulai bimbingan teknis pembuatan proposal, pelatihan penulisan artikel ilmiah nasional dan internasional serta bimbingan lain yang berlangsung selama kurang lebih enam hari.

"Melalui pola pendampingan itu, sebanyak 16 dari 29 proposal yang dikirim para dosen Unper bisa lolos seleksi yang sangat ketat," kata Eming, Senin 20 Juni 2022.

Eming maupun Lystiana memandang bahwa semangat dan disiplin yang ditunjukkan para dosen sangat kuat dan hebat jadi kunci keberhasilan tersebut.

Baca Juga: Ini Dia Tiga Poin Penting Pengembangan Ekonomi yang Dibahas pada Pertemuan Presiden Jerman dengan Presiden RI

"Mereka adalah dosen yang sangat hebat, mereka memiliki kemauan yang gigih untuk memenangkan pendanaan tersebut. Dengan kemauan yang gigih itu, para dosen juga selalu mengembangkan diri dengan cara mengupdate pengetahuan terkini," ucap Eming.

Dalam menyusun proposal pun, lanjut Eming, mereka tidak menggunakan sistem kebut semalam, tapi jauh-jauh hari sudah menyusun dan menyiapkan proposal sesuai target skema yang mereka bidik.

Proposal yang telah disiapkan oleh dosen tersebut kemudian difasilitasi oleh LPPM untuk dilakukan pendampingan dan dikonsultasikan ke sejawat-sejawatnya yang bidang ilmunya sama untuk dilakukan evaluasi tentang kelemahan dari proposalnya.

Baca Juga: Wih, Bola Resmi Piala Dunia Qatar 2022 Bernama 'Al Rihla' Ternyata Diproduksi di Jawa Timur. Bikin Bangga!

"Alhamdulillah, dengan strategi sederhana itu membuahkan hasil hingga Unper mendapat penghargaan dari LLDIKTI IV sebagai PT 10 besar dalam memperoleh pendanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat," ujar Eming.

Namun meski jumlah usulan yang lolos lebih banyak, nilai uang yang diperoleh hanya sekitar Rp 600 juta. Jumlah dana tersebut sebenarnya menurun dibanding tahun 2021 yang mencapai sekitar Rp 1,1 miliar.

"Kecilnya dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ini salah satu penyebabnya adalah adanya penurunan biaya beberapa skema. Sebagai contoh, skema PKPT Tahun lalu kami bisa dapat sampai sekitar Rp 200 juta, tahun sekarang dibatasi maksimal hanya sekitar Rp 60 juta. Meski demikian hasil yang diraih para dosen Unper itu tetap kami syukuri," kata Eming.*

 

 

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x