Banyak ABK di Kota Tasikmalaya Tak Bersekolah, Kendalanya Mulai Keterbatasan Jumlah SLB hingga Faktor Ekonomi

- 28 Juni 2022, 23:21 WIB
Salah satu kegiatan di lingkungan SLB ABC Lestari, Kelurahan Argasari, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya. Hal terpenting dalam pendidikan inklusi adalah spirit kasih sayang.*
Salah satu kegiatan di lingkungan SLB ABC Lestari, Kelurahan Argasari, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya. Hal terpenting dalam pendidikan inklusi adalah spirit kasih sayang.* /Kabar-Priangan.com/Istimewa

Artinya, jika di Kota Tasikmalaya ada sekitar 17.000-an orang berada pada usia itu, maka minimal ada 1.000 sampai 1.700 orang ABK.

Sementara, seperti diungkapkan Kepala SLB ABC Lestari Kota Tasikmalaya Aris Rahman SPd, jumlah ABK yang tercatat bersekolah di enam SLB yang ada di Kota Tasikmalaya baru mencapai 686 orang.

Baca Juga: Sidang Isbat Penentuan Idul Adha Digelar Kemenag 29 Juni 2022, BMKG Siarkan Rukyat Live di Link Berikut Ini

"Jadi berdasarkan rumus UNESCO, ABK di Kota Tasikmalaya yang bersekolah baru sekitar 30 persennya. Itu artinya lebih dari 60 persen lainnya boleh jadi masuk sekolah umum dan tidak bersekolah sama sekali," ujar Aris.

Aris yakin masih banyak ABK yang tidak bersekolah karena keterbatasan jumlah SLB dan faktor lain, termasuk lemahnya faktor ekonomi orangtua mereka. Apalagi lokasi SLB di wilayah Kecamatan Cibeureum, Mangkubumi, Bungursari, Purbaratu dan Cipedes belum ada.

Selain itu, ia memprediksi orangtua enggan mengantar anaknya yang ABK untuk bersekolah karena alasan ekonomi. "Memang, biaya sekolah tak dibebankan alias gratis. Namun ada kalanya atau malah kebanyakan para orangtua ABK harus menunggu di sekolah," ujarnya.

Baca Juga: Jelang Idul Adha Vaksinasi PMK Hewan Ternak di Ciamis Dimulai, Target Awal 800 Ekor Sapi

"Otomatis hal itu menjadi persoalan karena selain ada pengeluaran saat menunggu, waktu produktifnya tersita di sekolah hingga berpikir ulang untuk menyekolahkan anaknya," kata Aris.

Meski demikian, Aris mengaku akan tetap berupaya "merayu" dan menyisir keluarga yang memiliki ABK agar mau bersekolah. Terlebih kini perusahaan pun punya berkewajiban menerima pekerja dari kalangan disabilitas dengan keahlian tertentu.

Artinya ada kesempatan bagi kaum disabilitas untuk mandiri ketika mereka telah terlatih dan punya kecakapan tertentu yang dibutuhkan dunia kerja.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x