Sebagian Besar Tunanetra di Kota Tasikmalaya Sulit Mengenali Nominal Uang, Rentan Terpedaya Saat Transaksi

- 23 November 2022, 23:13 WIB
Mahasiswi Jurusan Pendidikan Guru PAUD UPI Kampus Tasikmalaya Syifa Azkia Purwanti menunjukkan uang yang ditempeli huruf braile untuk memudahkan penyandang tunanetra mengenali nominal uang.*
Mahasiswi Jurusan Pendidikan Guru PAUD UPI Kampus Tasikmalaya Syifa Azkia Purwanti menunjukkan uang yang ditempeli huruf braile untuk memudahkan penyandang tunanetra mengenali nominal uang.* /Kabar-Priangan.com/Irman S

"Belum lagi untuk membedakan mana uang asli dan palsu," kata Ibnu menambahkan.

Menurut Aris, meskipun jumlahnya sedikit, keberadaan tunanetra harus mendapat perhatian sama. Memang seingat Aris, dirinya pernah mendengar ada sosialisasi uang baru untuk perwakilan guru SLB terkait karakter uang baru.

Baca Juga: Pabrik Tahu di Ciawi Tasikmalaya Dilalap Si Jago Merah, Teriakan Kebakaran Awalnya Disangka Gempa

Namun hal itu tampaknya tidak lantas tersosialisasikan kepada sebagian besar guru lainnya, sehingga para guru pun belum tahu dalam menjelaskan kepada para peserta didiknya. Terutama untuk pelajar yang sudah tuna netra sejak lahir.  "Kalau untuk tunanetra yang sempat melihat sebelum menjadi tunanetra, relatif lebih gampang," ujar Aris.

Makanya, dirinya berharap BI atau stakeholder lain di bidang keuangan bisa lebih mendalami kalangan disabilitas untuk kemudian bisa diaplikasikan dalam sebuah kebijakan yang benar-benar ramah difabel.

"Jika kebijakan coding dianggap atau diklaim ramah difabel, ya sosialisasinya kepada para penyandang tunanetra bisa lebih masif alias tidak setengah hatilah," kata Aris.*



Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah