"Kita juga sudah MoU dengan perusahaan Mitsubisi untuk membuka kelas industri. Kita harus punya perusahaan yang menggandeng agar bisa mentransferkan ilmu ke anak didik," ujarnya.
Baca Juga: 6 Orang Meninggal Diduga Difteri, Wabup Garut Nyatakan KLB
Dadang menuturkan, dibukanya kelas industri tersebut untuk mempersiapkan anak didik yang siap bekerja setelah lulus sekolah.
Dikatakan Dadang, saat ini sejumlah anak didiknya juga kini tengah melaksanakan praktek kerja lapangan di sejumlah perusahaan besar di beberapa kota-kota besar.
"Anak-anak sekarang sedang melakukan praktek di sana, di sejumlah perusahaan besar, salah satunya Panasonic, mereka juga dibayar, tempat tinggal dipersiapkan, tidak menutup kemungkinan kalau anak- anaknya bagus bisa direkrut oleh perusahaan tersebut," ucapnya.
Baca Juga: Peringati Satu Abad Harlah NU, Ribuan Nahdliyin Berkumpul di SOR Adiwijaya Garut
Dadang menjelaskan, saat ini pihaknya baru membuka dua kelas industri otomotif, siswa yang menjadi peserta merupakan siswa yang dipilih oleh pihak sekolah.
Dan mereka yang terpilih, merupakan siswa yang berprestasi yang memiliki nilai-nilai akademik yang baik dan memiliki perhatian lebih pada dunia otomotif.
"Jadi tidak semuanya jurusan masuk kelas industri. Jadi diambil sampelnya saja, mereka benih-benih yang terpilih yang kedepannya bisa membawa perkembangan dan kemajuan industri dan sekolah," ungkapnya.
Baca Juga: Job Fair di Garut Buka 2.700 Lowongan Kerja dari 32 Perusahaan