Masih Banyak Masyarakat Tertipu Investasi Bodong. Ketua DK LPS: Literasi Keuangan Harus Ditingkatkan

3 Juni 2022, 19:35 WIB
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa (kiri) didampingi Sekretaris Lembaga LPS Dimas Yuliharto memaparkan pentingnya literasi keuangan bagi masyarakat, dalam media workshop se Jawa Barat, di Bandung, Jumat, 3 Juni 2022.* /DOK LPS/

KABAR PRIANGAN - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengajak insan media untuk terus menyebarluaskan informasi tentang pentingnya literasi keuangan atau pemahaman masyarakat tentang keuangan atau jasa keuangan.

Hal itu dikatakan Purbaya saat memberikan materi dalam acara Workshop Media Se-Jawa Barat, Hotel Sheraton Bandung, Jumat 3 Juni 2022.

Workshop tersebut diikuti oleh Pemimpin Redaksi media cetak dan media online se Jawa Barat.

Baca Juga: Kawasan Konservasi Fosil Purba di Sumedang Bakal Digali Bulan Ini, Bupati Berencana Bangun Museumnya

“Akses ke jasa keuangan besar, tetapi literasi keuangan belum begitu bagus. Oleh karenanya, masih banyak masyarakat yang tertipu investasi bodong,” kata Purbaya.

Menurutnya, masih banyaknya masyarakat yang tertipu oleh investasi bodong karena memang literasi keuangan atau pengetahuan kita mengenai keuangan belum cukup bagus.

“Jadi kami minta insan media untuk membantu agar masyarakat bisa lebih memahami hal tersebut,” ujarnya.

Baca Juga: Warga Walk Out Tolak Sanksi Bupati Sumedang untuk Kades Pelaku Foto Mesra

Menurut data OJK, inklusi keuangan seperti  jasa atau pelayanan keuangan membaik dibanding sebelumnya, semisal secara nasional inklusi keuangan sudah mencapai 76 persen, tetapi literasi keuangan hanya 36 persen.

“Apa yang kita hadapi saat ini adalah inklusi keuangan tinggi, namun literasi keuangan masih perlu ditingkatkan,” katanya.

Untuk itulah, kata dia, janganlah bosan untuk mengedukasi masyarakat mengenai literasi keuangan.

Baca Juga: MUI Jabar Ajak Masyarakat Laksanakan Sholat Ghaib untuk Eril, Begini Tata Caranya

“Mungkin bagi sebagian orang diedukasi sekali langsung memahami, tetapi bagi yang lainnya belum tentu langsung paham dan itu harus dilaksanakan secara simultan. Dengan meningkatnya literasi keuangan, pada akhirnya dapat membantu daya tahan ekonomi kita juga,” jelasnya.

TBP Bank Digital

Terkait Bank Digital yang memberikan bunga tinggi di atas Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) LPS, menurutnya, pihaknya sudah berkomunikasi dengan bank digital dan selalu mengimbau supaya Bank Digital itu wajib menyampaikan informasi kepada nasabah terkait TBP.

Artinya, kalau bunga mereka diatas TBP LPS maka itu menjadi tidak dijamin LPS dan itu harus disampaikan kepada para nasabah.

Baca Juga: Fabio Quartararo Perpanjang Kontrak di Yamaha, Simak Jadwal MotoGP Akhir Pekan Ini

“Bank Digital yang memberikan bunga di atas TBP tidak masalah, asalkan transparan kepada para nasabahnya, artinya 3,5 persen kebawah dijamin dan 3,5 persen ke atas maka menjadi tidak dijamin oleh LPS,” katanya.

“Masyarakat pun harus menyadari bahwa bila lebih tinggi bunganya, maka resikonya lebih besar karena tidak dijamin, tetapi di bawah 3,5 persen pasti dijamin oleh LPS. Saya pun meminta kepada insan media untuk turut menyebarkan informasi ini kepada masyarakat,” tambahnya.

Sekretaris Lembaga LPS Dimas Yuliharto, menambahkan LPS sejatinya sudah menghimbau kepada seluruh perbankan dimana mereka harus menyampaikan informasi kepada para nasabahnya.

Baca Juga: Rangkaian Jakarta E Prix 2022 Dimulai Hari Ini, Simak Jadwal dan Klasemen Pebalap Formula E

"Salah satunya terhadap risiko ketika nasabah menerima bunga simpanan di atas TBP LPS," ujar Dimas.

Mengenai Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang diperkirakan tutup atau terlikuidasi sampai dengan bulan Juni ini, dia menjelaskan, sebelumnya pada tahun 2020 dari total 1600-an BPR ada delapan BPR yang dilikuidasi, dan angka yang sama pada tahun 2021.

“Kami pun telah mengantisipasi hal tersebut untuk tahun 2022 ini, tetapi sampai dengan sekarang tidak ada BPR yang berpotensi tutup, artinya apa? artinya perbaikan di perekonomian itu benar terjadi dan tidak di atas kertas saja,” tutupnya.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler