Tangkapan Ikan di Jatigede Turun 80 Persen Diduga Akibat Maraknya KJA

- 28 Juni 2021, 08:29 WIB
Nelayan jaring bentang memulai aktivitas di Perairan Waduk Jatigede blok Cilimus, Jatigede, Minggu 27 Juni 2021.Saat ini nelayan hanya mampu menangkap ikan maksimal sekitar 10 kg. Itupun didapat selama 3 hari.  Padahal sebelumnya, nelayan mampu mendapatkan ikan hingga 50 kg per hari hasil dari jaring bentang.
Nelayan jaring bentang memulai aktivitas di Perairan Waduk Jatigede blok Cilimus, Jatigede, Minggu 27 Juni 2021.Saat ini nelayan hanya mampu menangkap ikan maksimal sekitar 10 kg. Itupun didapat selama 3 hari. Padahal sebelumnya, nelayan mampu mendapatkan ikan hingga 50 kg per hari hasil dari jaring bentang. /kabar-priangan.com/Nanang S/

Namun karena pemilik KJA seakan melarang aktivitas pemasangan jaring bentang di areal KJA, maka nelayan pun tidak lagi memasang jaring bentang di dekat kolam KJA.

Baca Juga: Lagi, Nakes di Garut Diperlakukan Tak Menyenangkan Oleh Keluarga Pasein

"Kami pasang jaring di beberapa meter diluar area KJA,ternyata ikan juga sulit didapat. Jadi ikan itu memang mendekat ke areal KJA," ujarnya.

Nelayan lainnya, Cecep warga Mekarasih, Jatigede menyebutkan dengan minimnya tangkapan ikan, penghasilan nelayan turun drastis.

Saat ini nelayan hanya mampu menjual sekitar 10 kg hasil tangkapan selama 3 hari dengan kisaran harga Rp 20.000 per kg.

Baca Juga: Goweser Gelar 'Ritual' Gobar, Jajal Gunung Ciak Karaha Bodas Tasikmalaya

"Hasil itupun kami harus bagi-bagi, karena ikan yang dijual hasil pengumpulan dua atau tiga orang. Sekarang nelayan sedang prihatin," ucapnya.

Adapun ikan hasil tangkapan dari jaring bentang antara lain ikan nila, ikan mas, patin dan lainnya.***

Halaman:

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x