200 Kontainer Alat Suntik Diekspor Guna Kebutuhan UNICEF dan Ukraina

- 26 Agustus 2021, 18:51 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan didampingi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Direktur Utama Oneject Indonesia Jahja Tear Tjahjana,  saat melepas 200 kontainer atau 150 juta pieces alat suntik sekali pakai atau auto disable syringe (ADS) untuk dikirim guna memenuhi kebutuhan Unicef dan Ukraina, Kamis 26 Agustus 2021.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan didampingi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Direktur Utama Oneject Indonesia Jahja Tear Tjahjana, saat melepas 200 kontainer atau 150 juta pieces alat suntik sekali pakai atau auto disable syringe (ADS) untuk dikirim guna memenuhi kebutuhan Unicef dan Ukraina, Kamis 26 Agustus 2021. /Istimewa/

 


 
KABAR PRIANGAN - Sebanyak 200 kontainer atau 150 juta pieces alat suntik sekali pakai atau Auto Disable Syringe (ADS) di ekspor PT Oneject Indonesia (Oneject) selaku sister company PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA), guna memenuhi kebutuhan UNICEF (United Nations Children's Fund) dan juga ke Ukraina.
   
Pelepasan secara seremonial dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan didampingi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di pabrik kedua PT Oneject Indonesia, kawasan Industri KITIC, Delta Mas, Cikarang, Kamis 26 Agustus 2021. 

Dalam kesempatan tersebut Luhut mengapresiasi Oneject selaku produsen alat suntik ADS dan Safety Needle terbesar di Asia. Bahkan ekspor ini dinilai merupakan langkah yang saat baik, di tengah upaya pemerintah untuk mengkampanyekan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) serta mendorong ekspor produksi jadi.

Baca Juga: Kelurahan berstatus Zona Hijau di Kota Tasik Terus Bertambah, Yusuf: PPKM Hanya Sampai Tangal 30 Agustus 2021
 
"P3DN penting untuk dilakukan dan harus didukung oleh semua pihak guna meningkatkan kesempatan lapangan kerja di sektor ini dan mampu menghemat devisa. Bahkan meningkatkan ekspor yang berdampak bagi perekonomian nasional seperti yang dilakukan Oneject Indonesia ini,” ungkap Luhut.
 
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, mengapresiasi PT Oneject Indonesia yang telah berhasil mengekspor ADS ke UNICEF. Di lain sisi pemerintah berkomitmen mendukung perusahaan dalam negeri yang berorientasi ekspor.
 
“Saya bangga Oneject bisa menjual produknya ke UNICEF, hal tersebut membuktikan perusahaan ini pasti memiliki tata kelola perusahaan yang bagus dan harga yang kompetitif," kata Menkes.

Baca Juga: KABAR GEMBIRA, Objek Wisata di Garut Kembali Dibuka, Rudy Arifin: TS Cikembulan Dibuka Sabtu 28 Agustus 2021
 
Direktur Utama PT Oneject Indonesia Jahja Tear Tjahjana menjelaskan, ekspor kali ini untuk memenuhi permintaan UNICEF sebanyak 120 juta pieces. Sementara untuk memenuhi permintaan Kementerian Kesehatan Ukraina, perusahaan mengekspor 30 juta ADS, sehingga total ekspor mencapai 150 juta ADS atau 200 kontainer dengan total nilai penjualan senilai US$10,5 juta.  
 
“Sejak 2008, perusahaan melakukan ekspor ke berbagai negara seperti Italia, Jerman, Nepal, Kuba, Pakistan, Algeria, Kenya, Tanzania, Sri Lanka dan juga ke lembaga internasional lainnya. Dengan target kapasitas produksi ADS dan safety needle mencapai 1,2 miliar per tahun, 50% untuk mengisi kebutuhan dalam negeri, dan sisanya diekspor,” papar Jahja.
 
Sebagai produsen alat suntik pintar atau smart syringe, yang merupakan gabungan dari safety needle dan Auto Disable Syringe (ADS), TKDN (Tingkat Kandungan produk Dalam Negeri)-nya sudah mencapai 60%. Adapun jenis produk jarum suntik produksi kami adalah ADS, smart syringe, safety needle, disposable syringe, dan disposable needle. 

Baca Juga: Harga Kebutuhan Pokok Masyarakat Turun, Pemilik Warung Nasi Tersenyum, Petani Menjerit
 
Produk-produk alat suntik Oneject telah mendapat sertifikasi dari World Health Organization (WHO). Sejak 2020, WHO mulai mencanangkan penggunaan alat suntik yang aman di seluruh dunia. Di Indonesia, penggunaan jarum suntik ADS dan safety needle di kalangan medis baru berkisar di bawah 20%, sisanya masih berupa produk jarum suntik non-ADS.
 
Jahja menekankan pembelian oleh UNICEF ini merupakan momentum penting bagi Oneject, dimana produk jarum suntik Indonesia memperoleh kepercayaan untuk menjadi bagian program vaksinasi UNICEF dan negara global. Sampai 2022, perusahaan telah berkomitmen memenuhi kontrak kerjasama dengan UNICEF untuk pengadaan 850 juta jarum suntik ADS dan safety needle, di mana 300 juta akan dikirim tahun ini.***

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x