KABAR PRIANGAN - Pertumbuhan ekonomi Kota Tasikmalaya positif meskipun masih di bawah pertumbuhan ekonomi Priangan timur.
"Hal itu masih sebagai dampak pandemi yang menekan sektor perdagangan yang merupakan sektor ekonomi utama Kota Tasikmalaya," ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya Darjana, Kamis 23 Desember 2021.
Saat ini, tekanan akibat pandemi telah mengalami perbaikan meskipun masih terpengaruh dengan kebijakan pembatasan mobilitas hingga responsif realisasi APBD pemerintah daerah. Laju pertumbuhan ekonomi yang terdampak pandemi juga telah memengaruhi indikator makro daerah.
"Seperti porsi tingkat kemiskinan yang meningkat dan rendahnya inflasi yang mengindikasikan menurunnya minat konsumsi hingga meningkatnya kehati-hatian masyarakat dalam merealisasikan belanjanya," ujarnya.
"Rendahnya indikator realisasi investasi juga memiliki relativitas atau berbanding lurus terhadap rendahnya pertumbuhan ekonomi dan indikator makro lainnya," kata Darjana, menambahkan.
Dari perkembangan inflasi lanjut dia, hingga November 2021 komoditas pangan masih mendominasi faktor pendorong inflasi dan deflasi Kota Tasikmalaya. Terutama telur dan daging ayam ras serta minyak goreng dari kategori inflasi inti.
Baca Juga: Dadang Buaya, Preman yang Viral Menyerang Markas TNI di Pameungpeuk Garut Dihukum Dua Tahun Penjara
Sedangkan risiko inflasi Desember 2021 masih pula bersumber dari komoditas pangan antara lain telur dan daging ayam ras, cabai merah dan cabai rawit, serta minyak goreng dari kategori inflasi inti.