Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Antaranews.com, pengamat keamanan siber dan teknologi informasi, Alfons Tanujaya menyarankan agar pemerintah segera memiliki kebijakan terpusat yang menaungi aplikasi digital.
Hal tersebut ditujukan agar instansi pemerintah hanya menggunakan satu aplikasi terpusat tanpa menciptakan aplikasi baru, sehingga penggunaannya pun lebih efisien.
Baca Juga: Polres Sumedang Tangkap 2 Pelaku Tindak Pidana Pencurian dengan Kekerasan
Ia juga berpendapat bahwa peluncuran aplikasi baru hanya akan membingungkan masyarakat karena harus mensosialisasikannya dari awal.
“Bagaimana ada efisiensi, jadi jangan setiap instansi ingin melakukan suatu aktivasi lalu bikin aplikasi baru, karena aplikasi biayanya tinggi,” ujar Alfons Tanujaya Rabu, 29 Juni 2022.
Alfons Tanujaya juga menyebutkan bahwa dengan menggunakan aplikasi yang sudah ada, maka PT Pertamina cukup menambahkan database yang diperlukan saja, seperti nomor kendaraan.
Selain mendapat perhatian dari pengamat keamanan siber dan teknologi, aplikasi MyPertamina tentu tak luput dari perhatian masyarakat Indonesia.
Setelah diluncurkan beberapa waktu lalu, banyak sekali pengguna aplikasi MyPertamina yang menyampaikan keluhannya.
Seperti yang dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari ulasan aplikasi MyPertamina di Google Play Store berikut ini.