Pembangunan Pertanian Libatkan Kalangan Pendidikan, Perkenalkan Konsep 'Vertical Garden' di Kota Tasikmalaya

- 19 Agustus 2022, 10:14 WIB
Kegiatan seminar  bertema virtual garden digelar RM Jembar Jl. Letnan Harun Kota Tasikmalaya.*
Kegiatan seminar bertema virtual garden digelar RM Jembar Jl. Letnan Harun Kota Tasikmalaya.* /kabar-priangan.com/Irman S/

KABAR PRIANGAN - Regional Economic Development Foundation (REDEF) Tasikmalaya menggelar kegiatan seminar bertema 'vertical garden' di RM Jembar Jl. Letnan Harun Kota Tasikmalaya, Selasa 16 Agustus 2022.

Kegiatan tersebut melibatkan peneliti dan peserta didik di Sekolah Pembangunan Pertanian (SPP) Tasikmalaya dan SMP Negeri 2 Tasikmalaya dan menghadirkan Niklas Weisel dan Gerd Wagner perwakilan dari Boxom GMBH sebagai pemateri.

Kegiatan digelar sebagai apresiasi dalam memberi sumbangan pemikiran untuk pembangunan pertanian di Kota Tasikmalaya, terutama dalam upaya mengingatkan masyarakat betapa pentingnya setiap produk hasil pertanian.

Baca Juga: PSS vs Persib: Hasil Positif di Kandang Membuat Jupe Optimis, Maung Bandung Bawa Pulang Tiga Poin dari Sleman

"Ya hasil pertanian akan dibutuhkan setiap manusia di sepanjang hidupnya. Jadi area pertanian mesti didekatkan kepada semua masyarakat, termasuk generasi muda untuk sekedar mengingatkan atau memberi pemahaman bahwa sektor ini harus sama-sama dapat perhatian," kata Chairman REDEF Kota Tasikmalaya H. Tantan Rustandi.

Tantan menambahkan bahwa semakin berkurangnya lahan pertanian jangan jadi alasan bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk melupakan produksi hasil pertanian melainkan harus menunjukan itikad kuat guna melakukan pengembangan.

"Saat ini saja, sebagian besar komoditas pertanian dipasok daerah lain. Hal itu tak masalah. Namun ketika produk harus diimpor dari luar negeri, itu baru jadi masalah dan harus diupayakan jangan terjadi secara sporadis," ujar Tantan.

Baca Juga: Jadwal Acara Indosiar Jumat 19 Agustus 2022: Double Big Match PSS Sleman vs Persib, Borneo FC vs Persebaya

Pemanfaatan lahan sempit bisa jadi alternatif untuk produksi dengan konsep vertical garden yang terus dimaksimalkan di saat lahan yang tersisa di Kota Tasikmalaya semakin menipis, terkait vertical garden menilai bahwa pengembangan pertanian menjadi investasi besar.

 "Konsep vertical garden ini bisa jadi pilihan yang efisien bagi masyarakat yang tidak punya lahan luas," kata Gerd Wagner.

Malah lanjut Gerd Wagner dengan lahan pertanian yang masih cukup tersedia, produk pertanian di Indonesia seharusnya lebih bisa menghasilkan banyak komoditas untuk diekspor ke negara lain.

Baca Juga: Rel Perlintasan Gayam Ciamis Membahayakan, Pengendara Khawatir, Ada Mobil yang Tersangkut hingga Buat Trauma

"Kita di Jerman yang hanya memiliki musim tanam selama enam bulan dalam setahun bisa, kenapa di Indonesia tidak bisa," kata Niklas.

Dr. Emma Rahmawati maupun Iskandar Mansyur, peneliti dari SPP dan SMPN 2 Tasikmalaya mengaku beruntung dilibatkan sebagai mitra lokal dalam menerapkan konsep vertical garden itu.

Program ini akan ditindaklanjuti oleh peserta didik dengan praktek di sekolah. "Hal penting dari praktek ini nantinya ada muncul kecintaan terhadap penghijauan dan edukasi mengenai pentingnya lingkungan yang tertata dan potensial menghasilkan pendapatan ke depannya,' ujar Islandar.***

 

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x