Perajin Tahu Tempe Jabar Akan Mogok Selama Tiga Hari. Dampak Harga Kedelai yang Terus Naik

- 24 Oktober 2022, 22:20 WIB
Seorang pekerja di salah satu tempat produksi tahu di Kampung Nagrog, Indihiang Kota Tasik tampak masih memproduksi tahu, Senin, 24 Oktober 2022*
Seorang pekerja di salah satu tempat produksi tahu di Kampung Nagrog, Indihiang Kota Tasik tampak masih memproduksi tahu, Senin, 24 Oktober 2022* /kabar-priangan.com/Asep MS/

"Kemarin kami memang sudah koordinasi, tapi mau dirundingkan terlebih dahulu. Jadi belum ada keputusan mau ikut mogok atau tidak. Saya berum bisa memastikan," ujar Epan, Senin (24/10/2022).

Namun lanjut dia, jika memang keputusannya sudah jelas, dirinya siap mengikuti bagimana sikap kebanyakan para perajin.

Baca Juga: Tanaman Padi di Garut Terdampak Banjir dan Longsor Gagal Panen

Memang ujar dia, saat ini harga kacang kedelai terus naik setiap hari sebesar Rp 100 – Rp 200 per kg setiap hari.

“Sekarang harga kedelai sudah di angka  Rp 13.500/kg. Sehingga perajin dan pedagang jadi kolaps, khususnya perajin,” kata Epan.

Idealnya kata Epan harga kedelai itu Rp 7.000 hingga Rp 8.000 per kilogram. Namun sejak pandemi, harga terus melonjak.

Baca Juga: Selangkah Lagi Dikontrak UFC, Ini Motivasi Terbesar Jeka Saragih: Sangat Ingin Kampung Saya Jalannya Dibagusin

Kondisi tersebut sudah barang tentu membuat usaha para perajin dan pedagang tahu dan tempe terpuruk. Klimaksnya, sejumlah perajin tahu dan tempe di Kota Tasikmalaya berhenti produksi alias tiarap, khususnya perajin dengan skala kecil

Apalagi kata dia, usaha perajin tahu juga terpuruk akibat adanya Penyakit Mulut dan Kuku pada  (PMK) yang mengakibatkan ampas tahu tidak laku.

Biasanya ampas tahu dijual untuk makanan sapi perah dan hasilnya cukup lumayan membantu. "Ampas tahu itu kan ibaratnya tabungan terakhir bagi perajin tahu mah pak," katanya.

Halaman:

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah