"Kemarin kami memang sudah koordinasi, tapi mau dirundingkan terlebih dahulu. Jadi belum ada keputusan mau ikut mogok atau tidak. Saya berum bisa memastikan," ujar Epan, Senin (24/10/2022).
Namun lanjut dia, jika memang keputusannya sudah jelas, dirinya siap mengikuti bagimana sikap kebanyakan para perajin.
Baca Juga: Tanaman Padi di Garut Terdampak Banjir dan Longsor Gagal Panen
Memang ujar dia, saat ini harga kacang kedelai terus naik setiap hari sebesar Rp 100 – Rp 200 per kg setiap hari.
“Sekarang harga kedelai sudah di angka Rp 13.500/kg. Sehingga perajin dan pedagang jadi kolaps, khususnya perajin,” kata Epan.
Idealnya kata Epan harga kedelai itu Rp 7.000 hingga Rp 8.000 per kilogram. Namun sejak pandemi, harga terus melonjak.
Kondisi tersebut sudah barang tentu membuat usaha para perajin dan pedagang tahu dan tempe terpuruk. Klimaksnya, sejumlah perajin tahu dan tempe di Kota Tasikmalaya berhenti produksi alias tiarap, khususnya perajin dengan skala kecil
Apalagi kata dia, usaha perajin tahu juga terpuruk akibat adanya Penyakit Mulut dan Kuku pada (PMK) yang mengakibatkan ampas tahu tidak laku.
Biasanya ampas tahu dijual untuk makanan sapi perah dan hasilnya cukup lumayan membantu. "Ampas tahu itu kan ibaratnya tabungan terakhir bagi perajin tahu mah pak," katanya.