Budaya Sehat Jamu Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO: Ini Jenis dan Manfaatnya, Milenial Wajib Tahu!  

11 Desember 2023, 13:26 WIB
Beragam jenis tanaman herbal yang dapat dibuat menjadi jamu yang kaya manfaat. /Instagram.com/@drriantiherbal/

 

KABAR PRIANGAN- Budaya She at Jamu resmi menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) UNESCO dari Indonesia. Hal itu tentu membuat bangsa dan masyarakat bangga pada salah satu warisan yang juga merupakan gaya hidup, yang telah ada sejak zaman purbakala hingga kini.

Jamu merupakan pengobatan tradisional yang telah dikembangan sejak zaman kuno. Hal itu tertuang dalam relief-relief candi, prasasti, hingga relik. Selain tercatat, ilmu meracik bahan-bahan herbal tersebut juga dilestarikan secara turun temurun, dari generasi ke genarasi.

Berawal dari fokus pada kesehatan manusia, insting dan pengalaman hidup dalam meracik bahan-bahan yang bersumber dari alam, baik tumbuhan maupun hewan, merupakan cikal bakal ramuan tradisional yang disebut jamu.

Baca Juga: Bikin Bangga! UNESCO Tetapkan Budaya Sehat Jamu Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Meski pengobatan modern terus berkembang, tetapi jamu tetap diminati oleh masyarakat. Terbukti dari masih banyaknya penjual jamu tradisional, seperti penjaja jamu gendong, jamu dengan motor, atau pun kedai jamu.

Ada banyak sekali jenis jamu di Indonesia dengan beragam manfaatnya. Sehingga dapat dikonsumsi oleh semua generasi dan gender. Meski jamu merupakan pengobatan tradisional, tapi tak jarang banyak generasi muda, bahkan dokter milineal yang meneliti dan menggemari jamu, sebagai alternatif pengobatan.

Dilansir oleh kabar-priangan.com dari yankes.kemkes.go.id pada Senin, 11 Desember 2023, berikut ini adalah beberapa jenis jamu yang banyak dijual berikut dengan manfaatnya:

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Alam di Sukabumi, Cocok untuk Spot Foto. Salah Satunya Diakui UNESCO sebagai Global Geopark

1.Kunyit

Kunyit atau kunir dengan nama ilmiah Curcuma longa berkhasiat sebagai anti inflamasi atau peradangan dan mengobati nyeri. Sebuah penelitian melaporkan kandungan curcumin pada tanaman rimpang ini dapat meredakan nyeri yang khasiatnya sama dengan ibuprofen.

Kunyit juga dipercaya dapat meredakan nyeri haid, nyeri artritis, menurunkan tekanan darah tinggi, mengatsi konstipasi, dan menurunkan berat badan. Biasanya sari kunyit dicampur dengan bahan lain, seperti daun asem muda (sinom) yang kemudian disebut jamu kunyit asam, juga dicampur dengan temulawak, gula merah, kedaung, air jeruk lemon, yang disebut jamu adem-ademan.

2.Temulawak

Temulawak atau Jahe Jawa dengan nama latin Curcuma zanthorrhiza, memiliki khasiat untuk meredakan mual, pusing, pilek, dan peningkat nafsu makan. Jamu temulawak biasanya dicampur dengan kencur, asem kawak, gula aren, daun pandan, dan jinten.

Baca Juga: Tarawangsa Didaftarkan ke UNESCO Sebagai Warisan Seni Asal Sumedang

3.Beras Kencur

Bahan baku utama jamu ini adalah beras atau Oryza sativa dan kencur atau Kaempferia galangal. Bahan lainnya biasanya dicampur dengan kedawung, jahe, gula aren, temukunci, pala, dan lainnya.

Jamu ini berkhasiat untuk merangsang nafsu makan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, penurunan kolestrol, perdangan, dan biasanya juga bisa digunakan sebagai kompres bagian tubuh yang mengalami pembengkakan luar.

4.Cabai Jawa

Cabai Jawa yang dikenal juga dengan nama puyang atau lempuyang memiliki nama latin Zingiber zerumbet. Lempuyang memiliki banyak khasiat diantaranya mengatasi kelelahan dan kekakuan, mencegah masuk angin, mengatasi alergi, meningkatkan energi, mengatari beri-beri, reumatik, mengurangi perut kembung, mengobati kolera, inflenza, sakit kepala, bronchitis, lemah syahwat, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Menparekraf Berharap Dangdut Bisa Diakui Unesco. Sandi: Kita Akan Buat Jempol-jempol Warga Amerika Bergoyang

Untuk membuat jamu lempuyang biasanya ditambahkan temu ireng, temulawak, jahe, kudu, adas. Cabai jawa bisa dikonsumsi dengan cara dihaluskan atau ditumbuk lalu diambil sarinya. Tapi bisa juga dikeringkan lalu direbus.

5.Paitan

Jamu ini memiliki rasa yang pahit, karena berasal dari tanaman herbal yang bercitarass pahit. Seperti sambiloto, brotowali, meniran, lempuyang, widorolaut, doroputih, babakan pule, adas, dan empon-empon

Memiliki khasiat untuk penghilang gatal, biduran, diabetes, gagal ginjal, bau badan, pegal-pegal dan pusing.

6.Kudu Laos Herbal

Bahan utama jamu ini adalah buah mengkudu (Morinda citrifolia L) dan laos atau lengkuas (Alpinia galangal L). Jamu ini berkhasiat untuk meredakan kondisi ketidaknyamaan perut seperti kram menstruasi, menghangatkan badan, dan dapat mengatasi hipertensi.

Baca Juga: Dua Kesenian Tradisional Asli Sumedang Ini, Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional

7.Galian Singset

Jamu ini disukai banyak wanita. Karena dapat memberi efek singset atau ramping, bodygoals yang diimpikan para wanita. Jamu ini terdiri dari campuran temulawak, jahe, kunyit, serai, asam jawa, ketumbar, merica, dan kayu manis.

Selain membuat singset, jamu ini juga berkhasiat untuk mencerahkan kulit, membuat aroma tubuh menjadi wangi, dan mengencangkan organ kewanitaan.

Itulah beberapa jenis jamu dan manfaatnya. Sebagai bangsa Indonesia wajib bangga untuk memiliki dan melestarikannya terutama generasi muda milenial. Apalagi kini Budaya Sehat Jamu sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO.***

Editor: Helma Apriyanti

Tags

Terkini

Terpopuler