Bekerja itu Penting, Tapi Gaji Bukan Segalanya, Ini 5 Penyebab Utama Pekerja Mengundurkan Diri

- 5 Februari 2023, 18:13 WIB
Ilustrasi: Bekerja itu penting tapi uang bukan segalanya.*
Ilustrasi: Bekerja itu penting tapi uang bukan segalanya.* /bkpp.kaboki.go.id/

KABAR PRIANGAN - Bekerja merupakan usaha seseorang untuk mencari penghidupan. Banyak bidang kerja yang dapat dilakukan sesuai dengan minat, kemampuan, dan peluang. Karena itu bekerja sesuai bidangnya bisa menjadi sarana seseorang untuk menyalurkan dan mengembangkan hal tersebut.

Secara hakikat manusia harus bekerja karena alam tidak menyediakan semua yang manusia butuhkan. Filsuf asal Jerman, Karl Marx, mengatakan menusia harus mengubah alam, ia harus mengerjakannya. Makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal tidak begitu saja ditemukan di alam.

Saat ini banyak orang yang bekerja di sektor informal. Dengan memanfaatkan teknologi digital, bekerja dapat dilakukan di rumah. Seperti menjadi content creator, jualan online, menjadi atlet e-sport, dan lainnya. Pekerjaan tersebut mempunyai jam kerja yang fleksibel tapi pendapatannya tidak menentu.

Baca Juga: Skor Akhir Persib Bandung vs PSS Sleman 2-0, Brace Ciro Alves Bikin Persib Kembali ke Puncak, Ini Klasemennya

Lain lagi dengan para pekerja yang bergerak di bidang formal baik negeri maupun swasta. Mereka harus pergi ke kantor, memiliki jam kerja yang pasti, dan pendapat yang sudah jelas.

Tapi banyak juga orang yang sudah mendapat pekerjaan baik di sektor formal maupun informal, negeri ataupun swasta, pekerja tetap atau kontrak yang memutuskan untuk keluar dari pekerjaanya. Padahal angka pengangguran di Indonesia masih tinggi.

Menurut praktisi neuro parenting dan Ketua Asosiasi Rehabilitasi Narkoba Indonesia, dr. Aisah Dahlan, rata-rata orang keluar dari pekerjaannya bukan karena gaji yang kecil.

Baca Juga: Ledakan di Cilacap Tewaskan Satu Orang, Kerasnya Ledakan Terdengar hingga Pasar Majenang

Dilansir dari akun Instagram dr. Aisah Dahlan yang diunggah 2 Februari 2023, para pekerja mengundurkan diri karena:

1. Atasan kurang menghargai
Pekerja merasa kurang dihargai padahal sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Misalnya, pekerjaan sudah diselesaikan tepat waktu tapi masih kena marah. Omzet perusahaan dibantu naik, tapi masih saja kurang. Laba perusahaan besar tapi masih saja tertekan.

2. Standard Oprating Procedure (SOP) dan aturan perusahaan tidak jelas
Contohnya, pekerja memilki jatah cuti setiap tahun, tapi ketika ingin diambil perusahaan tidak mengizinkan dengan berbagai alasan. Target perusahaan sudah terpenuhi tapi pekerja tidak mendapat bonus tambahan.

Baca Juga: Guru dan Siswa di Sumedang Ikuti Pelatihan Metode Gampang Asyik dan Menyenangkan

3. Rekan kerja tidak suportif
Misalkan rekan kerja minta tukar jadwal shift dan kita bersedia. Tapi giliran kita minta gantian, dia tidak mau. Tidak bekerja sama dan malah saling mengandalkan, ketika kita bekerja bagus, rekan kerja malah memberi nyinyiran.

4. Karir tidak pernah bisa berkembang
Jenjang karir sangat penting agar kita terus berkembang dan untuk kesejahteraan. Pegawai kontrak berhak diangkat menjadi pegawai tetap.

5. Job desk dan beban kerja berlebih
Yang harusnya itu jadi pekerjaan orang lain tapi jadi tugas dan job desk Anda. Mungkin bagi perusahaan hal itu bisa mengurangi jumlah karyawan, tapi setiap pekerja memiliki kempuan dan keterbatasan masing-masing.

Baca Juga: Mudah dan Murah Cocok untuk Temani Akhir Pekan Anda, Ini Resep Pisang Nugget Varian Toping

Maka dari itu carilah tempat dimana kita dihargai bukan tempat dimana kita dibutuhkan. Dalam hirarki kebutuhan Maslow, orang yang bekerja mempunyai tahap kebutuhan dasar yang harus dipenuhi yaitu kebutuhan fisiologis, keamanan dan kasih sayang, sosialisasi dan afiliasi serta harga diri dan aktualisasi diri.

Sehingga menciptakan lingkungan kerja yang humanis menjadi salah satu faktor penting untuk menyejahterakan para pekerja.*

 

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x