Ini 11 Tips Merawat Pasien Tirah Baring, Dari Perawatan Kebutuhan Dasar hingga Perlengkapan yang Diperlukan

- 18 September 2023, 22:10 WIB
Ilustrasi pasien posisi tidur miring dalam perawatan tirah baring.*/kabar-priangan.com/Rika Rostika Johara
Ilustrasi pasien posisi tidur miring dalam perawatan tirah baring.*/kabar-priangan.com/Rika Rostika Johara /

KABAR PRIANGAN - Tirah baring atau sering juga disebut dengan kata bed rest adalah istilah dalam perawatan medis atau kedokteran yang diperuntukan bagi pasien yang membutuhkan istirahat dengan cara berbaring di tempat tidur dalam jangka waktu lama dan berkesinambungan. Dalam perawatan ini, pasien tidak diperkenankan melakukan aktivitas di luar tempat tidur.

Perawatan tirah baring bertujuan untuk menghindari kondisi klinis pasien ke arah yang lebih buruk, yang memungkinkan terjadinya komplikasi penyakit. Biasanya perawatan ini diberikan pada pasien dengan kondisi tertentu. Seperti perdarahan pada kehamilan yang berisiko tinggi, mengalami patah tulang, kondisi klinis pasien dalam keadaan kritis, penyakit gout akut yang parah, stroke dan lainnya.

Pasien dengan perawatan tirah baring hanya perlu berbaring nyaman di atas tempat tidur. Hal ini dapat dilakukan di rumah sakit atau pun di rumah. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merawat pasien dengan tirah baring, seperti dilansir  dari laman primayahospital.com pada 16 September 2023 yaitu dengan memperhatikan kebutuhan dasar, perlengkapan perawatan, dan rutinitas perawatan pasien.

Baca Juga: Awas, Bahaya Komplikasi Tirah Baring! Kenali Beberapa Masalah Kesehatan yang Timbul Ini

Berikut ini adalah penjelasan mengenai perawatan pasien dengan tirah baring:

1. Perawatan kebutuhan dasar pasien tirah baring meliputi cara makan, minum, dan mandi

a. Cara makan dan minum
Kemampuan makan dan minum pasien harus diperhatikan. Apakah pasien dapat menelan dengan baik atau tidak. Jangan sampai pasien tersedak, sehingga makanan atau minuman masuk ke paru-paru. Hal itu dapat memicu resiko pneumonia aspirasi.

Selain itu, posisi tubuh pasien ketika makan dan minum harus bersandar pada sandaran seperti bantal atau tempat tidur khusus, dengan sudut minimal 60 derajat, agar tidak terjadi refluks atau kembalinya makanan dari dalam perut ke kerongkongan.

Ketika makan dan minum, pastikan pasien dalam kondisi sadar, sehingga bisa mengunyah dan menelan dengan baik. Setelah itu, beri waktu pasien 5-10 detik untuk berhenti setelah mengunyah, dan berikan minum setelahnya.

Baca Juga: Ramai Diberitakan Jadi Ketua Timses Anies Baswedan–Cak Imin, Najwa Shihab Beri Klarifikasi

Jika pasien dalam kondisi yang kurang sadar, serta membutuhkan penyerapan asupan nutrisi yang tinggi, dapat menggunakan alat bantu NGT (nasogastric tube).

b. Cara mandi
Pasien tirah baring tidak dapat membersihkan diri dengan pergi ke kamar mandi. Pasien dalam perawatan ini dapat dibantu untuk membersihkan wajah, tangan, tubuh, area kalamin dengan menggunakan lap basah.

Perhatikan pula kebersihan mulutnya. Gosok gigi pasien setidaknya sehari sekali, bisa juga dengan menggunakan obat kumur. Selain itu, lidah pun harus dibersihkan dengan menggunakan sikat lidah, atau kain kasa yang dibasahi air hangat, kemudian diusapkan pada area lidah.

2. Perlengkapan perawatan pasien tirah baring
a. Tempat tidur khusus, seringkali ditemukan di rumah sakit. Tempat tidur ini dapat mengatur tinggi rendah, dan posisi kepala serta kaki. Sehingga memudahkan pasien untuk mengatur posisinya ketika akan beristirahat atau beraktivitas seperti makan.

Baca Juga: Bupati Pangandaran Takjiah ke Keluarga Korban Meninggal Tertimpa Proyek TPT, Ini Pesan yang Disampaikan

b. Bantal dan matras dekubitus, selain untuk menyangga kepala, bantal atau matras tambahan biasanya dibutuhkan untuknya menyangga kaki atau bagian lainnya yang dirasa dapat membuat pasien lebih nyaman.

c. Popok dewasa, popok dengan daya serap tinggi dapat membuat pasien merasa lebih nyaman, dan mencegah iritasi.

d. Underpad, alas yang dapat menyerap air, dapat digunakan ketika sedang membersihkan area intim pasien, sehingga air, kotoran, atau darah tidak mengotori kasur atau matras.

e. Bedrail atau pembatas kasur, mencegah pasien jatuh dari tempat tidur juga bisa digunakan untuk peganggan pasien.

3. Rutinitas perawatan pasien tirah baring
Selain memperhatikan kebutuhan dasar pasien, juga perlu melakukan beberapa rutinitas yang diperlukan oleh pasien, yaitu:
a. Bergerak, berbaring terus menerus tidak baik untuk kondisi tubuh, setidaknya setiap 2 jam sekali pasien dapat bergerak miring ke kanan dan kekiri, tetapi jika tidak bisa, pasien dapat dibantu dengan cara mengganjal bantal di salah satu sisinya.

Baca Juga: Lowongan Kerja Bank BNI September 2023, Ada Untuk Lulusan SMA/SMK. Simak Syarat Lengkapnya Disini!

b. Bantu gerakan tangan dan kaki pasien agar tidak terjadi pengecilan otot, selain itu,pasien juga dapat dipijat secara harus, tetapi daerah yang teriritasi perlu dihindari.
c. Tunjukan kepedulian dan perhatian kepada pasien. Berbaring dalam waktu lama dan kesulitan bergerak, dapat membuat pasien merasa stress.
d. Perhatikan kenyamanan tempat dan kamar tidur. Salah satunya dengan rutin mengganti sprei setiap 2-3 hari sekali, sirkulasi udara mengalir dengan baik, serta cahaya yang cukup.
Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika merawat pasien tirah baring.***

 

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah