"Ketika dia merobek foto Paus di Saturday Night Live dan orang-orang mengatakan bahwa dia akan menghancurkan kariernya, dia memang menghancurkan kariernya, karena itulah rencananya. Dia tidak pernah ingin menjadi terkenal, menjadi bintang pop, dia merasa bahwa dia adalah seorang penyanyi protes," ujarnya.
Kathryn Ferguson, pembuat film Belfast yang berada di balik proyek ini, mengatakan bahwa ia sangat terpukul dengan berita kematian O'Connor. "Saya sangat terpukul mendengar berita menyedihkan tentang Sinead. Film kami bagi saya adalah sebuah surat cinta untuk Sinead, dibuat selama bertahun-tahun dan dibuat karena dampak yang ia berikan kepada saya," ujar Ferguson.
Ferguson terlihat sangat terguncang dalam program tersebut. "Dia adalah salah satu musisi paling radikal dan luar biasa yang pernah kami miliki dan kami sangat, sangat beruntung pernah memilikinya," ujarnya.
Film ini pertama kali diputar di festival film Sundance tahun 2022. Kemudian film dokumenter yang meliput kehidupan luar biasa dari O'Connor dijadwalkan tayang di Sky Documentaries akhir pekan ini. Saat ini cuplikan film dokumenter tersebut dapat ditonton melalui link resmi @Showtime: https://youtu.be/-VLy1A4En4U . Selamat jalan, Sinead O'Connor.***