Gaza Jadi ‘Kuburan’, Jumlah Anak Terbunuh Sejak 7 Oktober 2023 Capai Angka Tertinggi Sejak 2019

- 1 November 2023, 13:45 WIB
Pria menggendong seorang anak saat pemakaman, ketika konflik terjadi di Khan Younis di Jalur Gaza Selatan, 23 Oktober 2023.
Pria menggendong seorang anak saat pemakaman, ketika konflik terjadi di Khan Younis di Jalur Gaza Selatan, 23 Oktober 2023. /Reuters/Mohammed Salem/

KABAR PRIANGAN - Jalur Gaza kini menjadi kuburan bagi ribuan anak-anak, demikian ungkap PBB, seraya memperingatkan akan adanya kemungkinan lebih banyak lagi anak-anak yang meninggal akibat dehidrasi di tengah-tengah perang Israel di daerah kantong yang terkepung tersebut.

Tentara Israel telah memperluas serangan udara dan daratnya di Gaza, termasuk rumah-rumah dan rumah sakit. Lebih dari 8.500 warga Palestina, sebagian besar anak-anak dan perempuan, telah terbunuh diungkapkan oleh kementerian kesehatan Gaza.

"Ketakutan terbesar kami tentang jumlah anak yang dilaporkan tewas menjadi puluhan, kemudian ratusan, dan akhirnya ribuan menjadi kenyataan hanya dalam waktu dua minggu," kata James Elder, juru bicara Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, 31 Oktober 2023.

Baca Juga: Kembali Memanas! Kini Yaman Resmi Nyatakan Perang dengan Israel, Ratusan Rudal di Arahkan Serang Negara Israel

"Angka-angka tersebut sangat mengerikan! Dilaporkan lebih dari 3.450 anak terbunuh, yang mengejutkan adalah angka ini meningkat secara signifikan setiap harinya. Gaza telah menjadi kuburan bagi ribuan anak-anak. Ini adalah neraka bagi semua orang," lanjut Elder.

Dilansir dari Aljazeera.com, Catherine Russell, Direktur Eksekutif UNICEF juga mengatakan bahwa setidaknya 6.300 anak telah terluka akibat serangan Israel. Ia mengatakan bahwa ini berarti rata-rata 420 anak Palestina terbunuh atau terluka setiap hari di Jalur Gaza. "Angka-angka ini seharusnya mengejutkan dan mengguncang kita," kata Russell.

Badan tersebut menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera, dengan semua akses penyeberangan ke Jalur Gaza dibuka untuk akses bantuan kemanusiaan yang aman, berkelanjutan, dan tanpa hambatan. Termasuk air, makanan, pasokan medis, dan bahan bakar.

Baca Juga: Kepala Rumah Sakit Indonesia: Serangan Udara Israel Tewaskan 50 Orang, Dikhawatirkan Korban Akan Bertambah

"Jika tidak ada gencatan senjata, tidak ada air, tidak ada obat-obatan, dan tidak ada pembebasan anak-anak yang diculik, maka kita akan mengalami kengerian yang lebih besar lagi yang menimpa anak-anak tak berdosa," kata Elder. Juru bicara tersebut mengatakan bahwa menurut data dari fakultas kesehatan di Gaza, sekitar 940 anak hilang.

Halaman:

Editor: Helma Apriyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x