Einstein Pernah Ditawari untuk Jadi Presiden Israel, Ini Alasan Orang Jenius Itu Menolaknya

- 19 November 2023, 12:22 WIB
Salah satu foto Albert Einstein, bersama Donald Russ, Donald Rosenthal '48, dan H. Lee Stern '47 dari Student Hebrew Association, sekira tahun 1947
Salah satu foto Albert Einstein, bersama Donald Russ, Donald Rosenthal '48, dan H. Lee Stern '47 dari Student Hebrew Association, sekira tahun 1947 /Princeton Alumni Weekly/

Lebih jauh, surat ini mengungkapkan bahwa Partai Kebebasan bukan partai politik biasa, partai ini jelas memiliki cap partai fasis yang menjadikan terorisme (terhadap orang Yahudi, Arab, dan Inggris), dan penyesatan sebagai sarana, dengan tujuan akhir manjadi "Negara Pemimpin".

Baca Juga: Siapa Pemukim Israel, Bagaimana Mereka Bisa Tinggal di Tanah Palestina hingga Kini Mencapai 700 Ribu Orang?

Einstein Lebih Menyukai Hidup Berdampingan dengan Orang Arab Daripada Pembentukan Negara Yahudi

Sepuluh tahun sebelum surat ini (berarti sekira tahun 1938), Einstein menyatakan di Hotel Commodore, New York, bahwa sebuah adanya negara Yahudi yang memiliki perbatasan dan tentara untuk melindungi perbatasan adalah bertentangan dengan "sifat esensial Yudaisme." 

Selain itu, pada tahun 1946 ia mengatakan kepada Komite Penyelidikan Anglo-Amerika tentang masalah Palestina, "Saya tidak dapat memahami mengapa hal itu (Negara Yahudi) diperlukan. Hal ini terkait dengan pemikiran yang sempit dan hambatan ekonomi. Saya yakin itu buruk." Tutur Einstein kala itu.

Dalam sebuah pidato tahun 1938, Einstein berkata, "Saya lebih suka melihat kesepakatan yang masuk akal dengan orang-orang Arab atas dasar hidup bersama dalam damai daripada pembentukan negara Yahudi."

Baca Juga: Bela Palestina, Bupati Garut ajak Warga Shalat Ghaib dan Boikot Produksi Terafiliasi Israel

Dan dalam sebuah kutipan yang berasal dari akhir tahun 1920-an, Einstein menyatakan, "Jika kita tidak dapat menemukan jalan menuju kerja sama yang jujur dan perjanjian yang jujur dengan orang-orang Arab, maka kita sama sekali tidak belajar apa pun selama dua ribu tahun penderitaan kita dan pantas menerima semua yang akan datang kepada kita."

Kalimat-kalimat ini tertuang dalam sebuah buku berjudul “Einstein on Israel and Zionism: His Provocative Ideas About the Middle East” karya Fred Jerome.

Halaman:

Editor: Yuni Kartika

Sumber: Princeton Alumni Weekly & archive.org - Albert Einstein Lett


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah