Network
KABAR PRIANGAN - Dalam sebuah pernyataan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa meski gencatan senjata selama empat hari telah disepakati, Israel tetap akan melangsungkan perang memberantas kelompok Hamas Palestina. Dengan terus berlangsungnya perang di Gaza, untuk mendanai kebutuhan militernya, Kementerian Keuangan Israel merekomendasikan untuk menutup enam kementerian.
Kementerian yang disarankan untuk ditutup yaitu Kementerian Urusan Diaspora dan Pemberantasan Anti-Semitisme. Dana dari enam kementrian ini diajukan untuk direalokasi guna mendukung agresi Israel ke Jalur Gaza, demikian laporan Jerusalem Post.
Menteri Keuangan Israel yang beraliran ekstrim kanan, Bezalel Smotrich berada di garis depan perombakan anggaran ini, diperkirakan akan mengajukan amandemen anggaran kepada pemerintah minggu depan untuk mendapatkan persetujuan, yang diperkirakan akan mencakup pemotongan dana kementerian-kementerian tertentu.
Baca Juga: Fantastis! Israel Keluarkan Biaya Rp 419 Triliun Setiap Hari untuk Perang dengan Hamas di Palestina
Pekan lalu, ia mengumumkan rencana untuk memotong sebagian dana koalisi untuk tahun 2023, berbeda dengan rekomendasi divisi anggaran kantornya yang menyarankan untuk memotong dana secara keseluruhan.
Lebih lanjut, dengan menekankan fokus pemerintah Israel pada pendanaan perang, Gali Baharav-Miara, penasihat hukum pemerintah, memutuskan bahwa dana koalisi yang tidak berhubungan dengan perang akan dibekukan. Keputusan ini berpotensi merealokasi sumber daya yang awalnya ditujukan untuk perjanjian politik ke upaya perang.
Kementerian yang diusulkan untuk ditutup oleh Kementerian Keuangan Israel adalah Kementerian Urusan Diaspora, bersama dengan lima kementerian lainnya yaitu Urusan Yerusalem, Warisan, Pemukiman dan Misi Nasional, Kerjasama Regional, dan Kesetaraan Sosial.***
