PBB: Serangan Israel Semakin Kejam, Warga Palestina Terjebak Horor yang Kian Dalam

- 7 Desember 2023, 15:23 WIB
Shalat jenazah digelar untuk warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel di Deir el-Balah, Gaza tengah. /Anadolu/ Ashraf  Amra
Shalat jenazah digelar untuk warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel di Deir el-Balah, Gaza tengah. /Anadolu/ Ashraf Amra /

KABAR PRIANGAN - Pejabat PBB menyebutkan bahwa risiko kekejaman semakin meningkat di Gaza, dengan warga Palestina terjebak horor yang semakin dalam ketika Israel mengintensifkan serangannya terhadap daerah kantong tersebut.

Berbicara dalam sebuah konferensi pers pada hari Rabu, 6 Desember 2023, Volker Türk, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia mendesak Israel, Hamas, dan para aktor internasional yang memiliki pengaruh untuk mencegah kejahatan kekejaman karena gerakan Israel ke Gaza selatan menyebabkan warga Palestina yang mengungsi tidak memiliki tempat untuk lari.

"Warga Palestina di Gaza hidup dalam kengerian yang sangat dalam," lanjut Türk, menggambarkan pengungsian dan perampasan sistemik terhadap jutaan warga Palestina, yang bertahan hidup dalam kondisi yang tidak aman, penuh sesak, dan tidak sehat tanpa adanya jaminan keamanan.

"Rekan-rekan saya menggambarkan situasi ini sebagai 'apokaliptik'. Dalam situasi seperti ini, ada risiko yang lebih tinggi dari kejahatan kekejaman," katanya.

Baca Juga: Tercatat Sebanyak 6.600 Lebih Anak-anak Palestina Telah Terbunuh dalam Gempuran Israel Sejak 7 Oktober 2023

Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) menggemakan kata-katanya, memperingatkan bahwa situasi di Gaza semakin memburuk setiap menitnya. "Gelombang pengungsian lain sedang berlangsung di Gaza," kata UNRWA dalam sebuah posting di X, melabeli daerah kantong itu sebagai salah satu tempat paling berbahaya di dunia.

Berbicara tak lama sebelum Hari Hak Asasi Manusia pada 10 Desember mendatang, Türk mencatat bahwa sejarah telah menunjukkan bahwa ‘pengabaian yang sinis’ terhadap hak asasi manusia dapat menyebabkan peristiwa yang dinyatakan dunia dilarang, justru terjadi lagi.

Halaman:

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x