Pilu!, Seorang Gadis Remaja Menangis di Pinggir Jalan Usai Hape untuk Belajar Daring Hilang Kena Tipu

22 Maret 2021, 15:57 WIB
Korban penipuan, Sani (kerudung hitam) terus menangis setelah ponsel yang baru dibelinya untuk belajar daring hilang kena tipu seorang pengendara motor. /kabar-priangan.com/Ema Rohima/

KABAR PRIANGAN - Sebuah kejadian pilu tentang seorang remaja putri yang menjadi korban penipuan terjadi di Kota Tasikmalaya.

Insiden tersebut membuat heboh warga di sekitar lokasi kejadian saat melihat gadis tersebut sedang menangis sesegukan di pinggir Jalan BKR Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya.

Korban yang diketahui bernama Sani masih duduk di sekolah bangku SMP di Kota Tasikmalaya. Dia ditemukan sedang menangis di pinggir jalan Kota Tasikmalaya, Senin 22 Maret 2021.

Gadis remaja itu telah menjadi korban penipuan oleh orang tak dikenal. Modus orang tersebut meminta antar untuk memesan snack. Pelaku pun menyuruh korban untuk naik ke atas motornya.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 22 Maret 2021, Mama Rosa Penasaran Dengan Status Andin

"Korban bernama Sani masih duduk di bangku SMP. Kami menemukannya di sebuah gang tidak jauh dari jalan sedang menangis," kata Eti, warga sekitar TKP.

Menurutnya, korban telah menjadi korban penipuan oleh orang yang baru dikenalnya. Saat itu korban sedang olah raga di Komplek Dadaha. Tiba-tiba dihampiri seorang lelaki yang mengajak memesan snack ke daerah jalan Paledang.

Anehnya, korban langsung mau saja ketika disuruh naik motor pelaku. Di pertengahan jalan, motor pelaku berbelok ke sebuah gang buntu dan berhenti.

Korban disuruh turun dan pelaku meminjam ponsel korban dengan alasan akan menelefon untuk memesan snack.

Baca Juga: Apes, Ketangkap Polisi Gegara Curi Kendaraan Padahal Esoknya Mau Nikah

Setelah ponsel diserahkan, pelaku langsung pergi meninggalkan korban. Alhasil, korban langsung menangis setelah tersadar menjadi korban penipuan dan kehilangan ponselnya.

"Diduga, korban telah dihipnotis oleh pelaku. Karena menurut saja setiap diperintah pelaku. Korban baru sadar setelah ditepuk pundaknya dan ditanya warga," ucapnya.

Dikatakan Eti, korban terus menangis, karena telah kehilangan ponsel. Apalagi ponsel itu baru dibeli untuk digunakan belajar Daring.

Ponsel tersebut alat satu-satunya untuk bisa mengikuti belajar daring di kondisi Pandemi Covid-19. Selama ini kalau belajar daring, korban selalu numpang ke temannya.

Baca Juga: Kepada Aurel, Ashanty: Berharap Aku Bisa Mencintai Calon Suamimu Seperti Anakku Sendiri

Karena kondisi orang tuanya tak mampu untuk membeli ponsel. Setelah bekerja keras, akhirnya orang tua baru bisa membelikan ponsel untuk korban.

"Sebenarnya, warga sempat memergoki pelaku yang jumlahnya satu orang. Namun pelaku langsung melarikan diri dengan membawa kabur ponsel korban. Gang buntu ini memang rawan, sudah beberapa kali kejadian aksi penipuan terjadi di lokasi ini," ungkpanya. ***

Editor: Teguh Arifianto

Tags

Terkini

Terpopuler