Dr. KH. Pepep Muslim Tertantang Dorong STAINU Jadi Kampus Modern

23 April 2021, 21:42 WIB
Ketua STAINU Tasikmalaya DR.KH.Pepep Muslim /Dok. Pribadi untuk kabar-priangan.com/


KABAR PRIANGAN - Disamping tertantang menjadikan Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) yang lebih modern, Ketua STAINU yang baru terpilih ini menegaskan komitmennya dalam menjadikan kampus tersebut sebagai lembaga terdepan dalam menyebarkan aswaja annahdiyah secara fikroh (pikiran) dan harokah (gerakan) kader NU.

Guna merealisasikannya, langkah pertama yang dilakukan Dr. KH. Pepep Muslim ini adalah mengajak semua civitas akademika di kampus milik PCNU itu untuk bersatu dengan mengesampingkan ego pribadi demi kepentingan yang lebih besar yakni mendorong kualitas lulusan yang benar-benar dibutuhkan oleh umat dengan nilai ke Nu-an kuat.

"Hal itu penting karena kampus ini harus memerankan diri dalam memperkenalkan dan mengaplikasikan karakter dan ahlak ke NU-an yang sebenar-benarnya," kata Pepep saat dihubungi "KP" di sela kegiatan kaderisasi dosen di kampus STAINU Jalan Argasari Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Anggota DPR RI Agun Gunandjar Sudarsa Mengaku Merasa Kehilangan Sosok Kades Karangkamulyan

Untuk memuluskan harapan itu, pembenahan di semua lini mulai SDM dosen, kurikulum akademik hingga pengelolaan keuangan yang transfaran menjadi pusat perhatiannya.

Makanya dalam sebulan pertama, ketua STAINU yang semula ber-home base di Institut Agama Islam Cipasung (IAIC) itu sudah menggelar rapat kerja dalam merumuskan langkah yang akan dilakukan.

Semua itu perlu dilakukan karena mimpi dan misi berat berada di depan mata yakni merealisasikan kampus itu jadi Universitas. Memperkuat jaringan serta hubungan komunikasi yang lebih baik dengan PCNU, PWNU hingga PBNU akan terus dibangun.

Namun sebagai langkah awal, Dr. KH. Pepep Muslim dan jajaran kabinet barunya akan terlebih dulu fokus mempersiapkan program pascasarjana untuk program Magister Pendidikan Islam (MPI) serta Magister Hukum Islam (MHI).

Dia memandang dua program studi itu banyak diminati, terlebih lulusan STAINU dari 13 angkatan akan tertarik untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi bila almamaternya membuka program tersebut ketimbang harus jauh-jauh ke luar Kota Tasikmalaya.

Sebelum memutuskan ikut kontestasi untuk mengikuti bursa pemilihan Ketua STAINU dan bersaing dengan Bupati Tasikmalaya dua periode DR.H.Tatang Farhanul Hakim serta DR Hj.Hani Solihah yang merupakan putri mantan Wakil Bupati Tasikmalaya H.Endang Hidayat, Pepep yang dibesarkan di Ponpes Pasir Bokor ini tidak terbersit dan berambisi untuk mengincar kursi Ketua STAINU.

Baca Juga: Santri yang Menimba Ilmu di Kabupaten Tasikmalaya Bakal Dipulangkan Secara Bertahap

Apalagi, saat itu ia masih mengemban amanah sebagai katib Syuriah (sekretaris) PC NU serta menjadi salah satu dosen di almamaternya IAIC.

Namun desakan dari rekan-rekan di organisasi PC NU serta restu dari Ketua Suriyah NU hingga Ketua IAIC membuatnya tertantang untuk memberi kontribusi serta menjalankan amanah dalam memperjuangkan upaya menjadikan STAINU jadi kampus modern sekaligus merintis, mengawal hingga merealisasikan STAINU jadi universitas.

"Meski penuh tantangan berat, berkat dukungan mereka saya meniatkan diri maju semata-mata karena adanya restu dari para kiai NU, pengurus PC dan Syuriah NU. Alhamdulillah, sejauh ini solid dan mudah-mudahan terus berjalan ke arah yang lebih baik," kata dia diamini Sekretaris PCNU KH. Mas Ahmad Jayalaksana.

Disinggung adanya rangkap jabatan yakni Sekretaris Syuriah NU dan Ketua STAINU, Mas Ahmad menegaskan bahwa dalam statuta, tidak ada keharusan Sekretaris suriah NU untuk melepaskan jabatannya ketika mendapat tugas tambahan jadi Ketua STAINU.

Pepep sendiri setelah menamatkan program sarjananya di jurusan hukum Islam, melanjutkan program S-2 di UIN Bandung dan doktoralnya di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.

Baca Juga: Ketua PCNU Kabupaten Tasikmalaya KH. Atam Rustam : Ungkap Dalang Pemotongan Bansos!

Wakil Ketua II STAINU H. Dudu Rohman M.Si menambahkan bahwa kehadiran dua orang dosen yakni DR.Tatang FH dan DR.haji Hani Solihah juga, diyakini bakal jadi penguat di StaiNU dalam mengembangkan dan pengkaderan nilai-nilai aswaja.

"Di harapkan alumni dan mahasiswa stainu mampu menjadi pemikir dan pendorong solutif kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan rakayat dan keadilan sosial, " Kata dia.

Dia pun merasa cukup optimistis, bila semua komponen bersatu mendukung pengembangan kampus ini, bukan mustahil STAINU bisa menjadi seperti kampus Paramadina dimana dosen dan mahasiswanya menjadi pemikir dalam membantu persoalan yang mengemuka, di berbagai segmen.***

Editor: Teguh Arifianto

Tags

Terkini

Terpopuler