Seorang Aktivis di Ciamis Diteror Orang Tak Dikenal

25 Juni 2021, 10:04 WIB
Seorang aktivis Andi Ali Fikri (44) warga Kecamatan Sadananya tepatnya di Perum Kota Galuh, Blok Adenium No 39, Desa Mekarjadi, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis. /kabar-priangan.com/ Agus Pardianto/

KABAR PRIANGAN - Seorang aktivis Andi Ali Fikri (44) warga Kecamatan Sadananya tepatnya di Perum Kota Galuh, Blok Adenium No 39, Desa Mekarjadi, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat mendapatkan ancaman atau teror yang entah dari siapa. 

Rumah kediamannya didapati berantakan dengan banyaknya sampah berceceran di teras rumah. Diperparah lagi dengan banyaknya coretan di dinding rumah yang seakan menegaskan dirinya diteror oleh orang yang tidak dikenal.

Kejadian itu diperkirakan Minggu malam, karana waktu itu dia tidak berada di lokasi kejadian. Ia baru tahu setelah warga yang dekat rumahnya memberitahukan peristiwa tersebut.

"Bahkan, saya melihat ada tulisan tidak jelas di tembok pake lumpur. Tulisannya MOINY, entah apa artinya. Kemudian, saya juga menemukan surat di bawah pintu dengan kata Sia Tong Ngiruh, Gusti Maha Adil," ucap Andi, Kamis 25 Juni 2021.

Baca Juga: Dalam Kunker di Ciamis, Kemensos RI Akan Beri Bantuan Penguatan Kearifan Lokal

Andi mengira, mungkin orang gila yang melakukan seperti itu. Namun, setelah ada surat kaleng tersebut, Ia baru bisa menyimpulkan.

Ternyata, itu perbuatan orang waras yang mendadak jadi gila. Sebelumnya Andi memang melakukan aksi massa, namun dirinya tidak mau menyimpulkan siapa dugaan pelakunya. Dirinya mengaku jika teror tersebut pertama kalinya ia dapatkan.

"Jadi, seumur hidup, baru kali ini dapat teror tebar sampah dan lumpur serta sepucuk surat. Namun, adanya teror itu justru bukannya takut. Bahkan, saya akan tetap terus menyuarakan kebenaran dan membela masyarakat yang tertindas," terangnya.

Baca Juga: Raja Philip dan Rombongan Kunjungi Kelurahan Kota Wetan Kabupaten Garut

Andi juga menjelaskan, pihaknya tidak tahu siapa yang meneror dan tidak takut kepada siapapun yang melakukannya.

Namun, pihaknya mengira, orang yang melakukan tersebut adalah orang yang terbawa perasaan saja. Bahkan, bisa saja pelakunya tidak berani bicara langsung alias pengecut.

"Namun, sepengetahuan saya, terakhir demo itu, dua minggu ke belakang setelah demo depan Bank Bandiri. Saya lalu mengkritik e-Warung dalam Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Namun, wallahu a’lam, apa itu ada kaitannya atau bukan," ucapnya.***

Editor: Sep Sobar

Tags

Terkini

Terpopuler