Polisi Amankan 31 Pengunjuk Rasa yang Ngamuk di Kantor Kejaksaan Tasik, Beberapa Diantaranya Anak Punk

12 Juli 2021, 21:11 WIB
Kapolres Tasikmalaya, Rimsyahtono /kabar-priangan.com/Aris Mohammad Fitrian/

KABAR PRIANGAN - Buntut aksi massa yang berujung anarkis di depan kantor Kejaksaan Negeri Tasikmalaya, pihak kepolisian pun akhirnya mengamankan 31 pengunjuk rasa.

Kapolres Tasikmalaya AKBP Rimsyahtono mengatakan, pihaknya telah mengamankan 31 orang yang terlibat dalam aksi unjuk rasa anarkis tersebut.

Dari jumlah itu, 18 orang diantaranya orang dewasa dan 13 orang anak dibawah umur. Mereka pun dibawa ke Mako Polres Tasikmalaya guna penyelidikan lebih lanjut.

Baca Juga: Tiga Mobil Polisi Dirusak Dalam Aksi Unjuk Rasa Berujung Anarkis di Depan Kantor Kejaksaan Tasikmalaya

"Tadi ada sekelompok orang yang menyampaikan aspirasinya di Kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Tasikmalaya,” kata Kapolres, Senin, 12 Juli 2021.

Pihaknya kemudian melakukan pengamanan.”Kami mengamankan jalannya kegiatan namun terjadi sedikit kericuhan sehingga ada fasilitas dari mobil dinas Polres Tasikmalaya yang rusak," terang dia,

Saat ini, ke 31 orang itu dimintai keterangan dan polisi mengumpulkan barang bukti, termasuk melakukan pemeriksaan dari video pengrusakan yang kini viral di media sosial.

Baca Juga: Wakil Wali Kota Banjar H Nana dan Keluarga Positif Covid-19 

Terkait pemicu aksi anarkis massa ini, ungkap dia, massa aksi kemungkinan tidak puas saat menyampaikan aspirasinya. Mereka pun melampiaskan ketidakpuasan ini dengan cara-cara arogan.

Untuk barang bukti yang diamankan, terang dia, ada batu, termasuk rekaman video yang sedang dipelajari dulu.

Kasat Reskrim AKP Hario Presetyo Seno menambahkan, dari 31 orang yang diamankan itu, ternyata sebagian besar pengangguran.

Baca Juga: Patahkan Rekor Kedigjayaan Timnas Inggris di Stadion Wembley, Timnas Italia Bawa Pulang Trofi Euro 2020

“Sebagian lagi ada anak punk, kelompok motor. Masih kami dalami siapa saja yang melakukan pengrusakan," tambah Hario.

Mantan Ketua Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Tasikmalaya, Ustaz Sofyan Anshori yang datang ke lokasi kericuhan mengatakan bahwa dirinya tidak ikut dalam aksi tersebut.

Saat itu ia tengah sakit dan langsung ke lokasi kericuhan pasca mendapat kabar kejadian tersebut.

Baca Juga: Jahe Merah Dipercaya Tingkatkan Imun, Ini Cara Mengolahnya

"Saya tidak tahu masalah yang awal-awal nya, tidak. Saya lagi di rumah, di telpon sama pak Kasat Intel, katanya ada anak-anak lagi kurang kondusif," paparnya.

Pada intinya, kata dia, dirinya menolak aksi anarkis atau pengrusakan dalam bentuk apa-apun. Padahal ia terus berupaya menciptakan Tasikmalaya yang kondusif.

Ia juga telah mewanti-wanti, jika setiap kali akan mengadakan aksi unjuk rasa tetap mengingatkan kepada pengikutnya untuk menyampaikan aspirasinya dengan damai tidak anarkis.

Baca Juga: 2 Pasangan Pengantin di Garut Kecewa Berat, Pesta Pernikahan Mereka Dibubarkan Satgas Covid-19

"Intinya saya menyayangkan aksi pengrusakan, saya bilang ke anak-anak, kalau mau turun aksi silahkan. Tetapi tidak melakukan pengrusakan," tegas dia.

Seperti diketahui, aksi unjuk rasa yang dilakukan di depan kantor Kejaksaan Negeri Tasikmalaya berujung anarkis.

Massa aksi menuntut agar pihak Kejaksaan memberikan pernyataan untuk mendukung pembebasan Habib Rizieq Sihab (HRS). Dalam aksi itu, massa aksi merusak tiga buah mobil polisi.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler