Terungkap, Tabir Puluhan ODGJ yang Berkeliaran di Kota Banjar di Antaranya Gagal Mendalami Ilmu

30 Juli 2021, 18:12 WIB
TIM Relawan Bhakti Asih Kota Banjar saat melakukan evakuasi ODGJ yang dikurung di kamar berjeruji besi di Kota Banjar, baru-baru ini. /kabar-priangan.com/ D. Iwan/

KABAR PRIANGAN - Relawan Bakti Asih Kota Banjar berhasil menyelamatkan dan mengungkap tabir keberadaan 87 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang berkeliaran dan menjalani pemasungan di wilayah Kota Banjar.

Penyelamatannya dilakukan melalui evakuasi ODGJ ke panti atau yayasan rehabilitasi ODGJ yang berdomisili di luar Kota Banjar.

Menurut Relawan Bakti Asih Kota Banjar, sejak November 2020 sampai akhir Juli 2021, Tim Relawan berhasil melakukan penanganan dan penyelamatan 87 OGGJ yang berkeliaran dan menjalani pemasungan di Kota Banjar.

"Dari 87 ODGJ yang ditangani Relawan Bhakti Asih itu, sekitar 50 orang di antaranya warga Kota Banjar. Kemudian, dari 87 ODGJ itu sebanyak 18 orang berhasil dipertemukan dan dibawa keluargnya ," ujar seraya menjelaskan, ODGJ terbaru yang ditanganinya adalah warga Desa Waringinsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar.

Baca Juga: Puluhan ODGJ yang Dipasung di Kota Banjar Diselamatkan Para Relawan

Di tempat terpisah, Kepala Desa Waringinsari, Kuswanti, mengakui, masyarakat di wilayah Desa Waringinsari yang mengalami gangguan jiwa tercatat sekitar 10 orang. Di antara mereka, ODGJ ini ditangani relawan ODGJ Kota Banjar.

"Mayoritas ODGJ berjenis kelamin laki-laki dengan usia bervariasi, ada yang 20 tahun, 30 tahun dan 35 tahunan," ujarnya.

Di antara penyebab menjadi ODGJ, berlatar tak kuat saat mendalami ilmu. Ada lagi berlatar keturunan, tekanan keluarga yang berat, dan faktor lainnya.

"Proses ngelmunya itu lama-lama, antara 5 sampai 7 tahun. Diduga tak kuat mempelajarinya ilmu tersebut, berbalik arah dan akhirnya stres," ujar Kuswanti seraya menjelaskan kebanyakan yang mengalami ODGJ ini dari kalangan ekononi menengah kebawah.

Baca Juga: Pembayaran Inakesda Semester 1 Tahun 2021 Pemkot Tasikmalaya Masih Kekurangan Rp8 Miliar

Adapun alasan sampai ada yang dipasung, dikatakan dia, karena keluarga ODGJ itu merasa keterpaksaan, akibat khawatir mengganggu orang lain bila berkeliaran secara bebas.

Lebih lanjut dia mengatakan, secara kelembagaan Pemdes Waringinsari sudah berupaya membantu penyembuhan sampai pengawasan kesehatan ODGJ itu.

"Kami pun sudah berupaya memfasilitasi kepersertaan BPJS Kesehatan gratis bagi ODGJ supaya cepat sembuh. Karena, walaubagaimana pun mereka masyarakat kami di Desa Waringinsari," ujarnya.

Baca Juga: Terdampak PPKM, Tenaga Honorer Polres Banjar Dapat Jatah Bansos

Menyusul terungkapnya banyak ODGJ di Kota Banjar, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar, H. Andi Bastian, angkat bicara dan menegaskan, bahwa selama ini Dinkes Banjar sudah berupaya melakukan penanganan dengan program lengkap untuk penyembuhan ODGJ di Kota Banjar.

"Program penanganan ODGJ itu, di antaranya berbentuk promotif, preventit, kuratif sampai rehabilitatif," ujar H. Andi Bastian, Jumat 30 Juli 2021.

Dijelaskan dia, promotif berbentuk penyuluhan dan promosi kesehatan.

Baca Juga: Pembuangan Air Objek Wisata Jabalnur Cisayong Kabupaten Tasikmalaya Dikeluhkan Warga

"Di tengah pandemi Covid-19, keberadaan ODGJ mendapatkan perhatian secara khusus untuk menjalani vaksinasi Covid-19 dengan kategori rentan. Yaitu, ODGJ dan disabilitas," ujarnya.

Terkait kuratifnya, dikatakan H. Andi, ODGJ bisa diobati di puskesmas, rumah sakit dan rehabilitasi.

"Setiap pengobatan selalu dilengkapi pelayanan rehabilitatifnya ," ujarnya.***

 

Editor: Sep Sobar

Tags

Terkini

Terpopuler