Dinas Pendidikan Kota Tasik Segera Evaluasi PTM, Kadisdik : Masih Ada Kerumunan Saat PTM Diberlakukan

23 Agustus 2021, 17:15 WIB
Sejumlah siswa masih tetlihat berkerumun di halaman sekolah saat membeli jajanan pada pelaksanaan uji coba PTM di Kota Tasik, Senin, 23 Agustus 2021.* /kabar-priangan.com/Asep MS/

 

KABAR PRIANGAN - Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Tasikmalaya sudah berjalan satu munggu sejak PTM diizinkan oleh pemerintah Kota Tasik mulai Senin 16 Agustus 2021 lalu, walaupun masih dilakukan pembatasan-pembatasan.

Namun demikian Dinas Pendidikan Kota Tasik mengaku belum mengetahui kepastian jumlah sekolah di Kota Tasikmalaya yang sudah melakukan PTM dan yang belum.

Termasuk pihak dinas juga belum melakukan evaluasi sejauh mana keberhasilan PTM khususnya dalam hal pelaksanaan protokol kesehatan.

Baca Juga: Orang Tua Khawatir Ada Kerumunan Siswa Saat PTM di Garut, Bupati Garut Akan Tegur Kepsek

"Kita baru akan melakukan evaluasi hari Selasa besok untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan pelaksanaan PTM di Kota Tasikmalaya," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Budiaman Sanusi, Senin, 23 Agustus 2021.

Apalagi kata Budiaman, walau dizinkan, PTM di Kota Tasik masih dilakukan pembatasan-pembatasan seperti menerapkan protokol kesehatan serta pembatasan kapasitas siswa yang melakukan PTM tidak lebih dari 50 persen.

"Kita akan evaluasi lagi pelaksanaannya, caranya seperti apa. Kalau memang ada yang melanggar prokes, ya kita evaluasi lagi kesiapan PTM-nya bahkan tidak dizinkan untuk melakukan PTM. Cuman untuk sanksinya bukan oleh kita tapi oleh satgas covid-19 yang lebih kompeten untuk melakukan penilaian," ujar Budiaman.

Baca Juga: Hari Pertama PTM Terbatas di SDN Citapen, Siswa dan Orangtua Antusias  

Yang jelas kata dia, sekolah harus melaksanakan sesuai izin yang diberikan seperti kapasitas kelas dibatasi, siswa belum boleh semuanya masuk tapi diatur secara bergantian baik perhari maupun perminggu.

"Atau bisa diatur ganjil genap berdasarkan nomor absensi," ujar Budiaman.

Budiaman juga mengatakan, sampai saat ini untuk yang kendala belum ada laporan, hanya saja dari pantauan dilapangan masih ada kerumunan siswa baik itu ketika mau masuk kelas dan keluar kelas.

"Termasuk juga kerumunan diluar saat siswa jajan karena di beberapa sekolah terlihat ada sejumlah pedagang yang berjualan sehingga berpotensi memunculkan kerumunan anak anak. Tapi kan itu tidak bisa kita larang, paling kita pesankan kepada satpam sekolah agar bisa mengatur anak-anak," ujarnya.

Atau kata dia, untuk waktu kepulangan agar dijadwal perkelas, misal digilir lima menit sekali kelas mana dulu yang keluar, kemudian setelah itu kelas mana lagi sehingga tidak sekaligus intinya jangan ada kerumunan anak.

Baca Juga: Terharu! Anak Kembar Siam di Garut Ikut PTM, Ibunya Sudah Meninggal, Kadisdik Janji Beri Kursi Roda

Sebelumnya, Kepala SDN 2 Pengadilan Kota Tasikmalaya, Yeni Wiarni mengatakan, pelaksanaan PTM di sekolahnya masih dilaksanakan secara terbatas. Siswa yang dapat melakukan PTM di sekolah dijadwal agar masuk secara bergantian.

Yeni menjelaskan, selama pekan pertama PTM dilaksanakan, hanya sekitar 30 persen siswa yang boleh datang. Apabila penerapannya dinilai sudah efektif, baru pekan selanjutnya jumlah siswa yang masuk ditambah menjadi 50 persen.

"Untuk pekan pertama ini, kita batasi 30 persen siswa yang masuk. Tapi ada juga yang 50 persen di kelas yang jumlah siswanya sedikit. Kalau itu sudah berhalan baik, berangsur kita naikkan menjadi 50 persen seluruhnya," ujar Yeni.***

Editor: Teguh Arifianto

Tags

Terkini

Terpopuler