Nasib Sial Penjual Bawang Merah, Jauh-jauh Kirim Barang dari Boyolali ke Garut Malah Tertipu Puluhan Juta

3 September 2021, 04:36 WIB
Agus Setia Budianto (40) berasama salah seorang saudaranya, penjual bawang merah asal Boyolali, Jawa Tengah yang telah menjadi korban penipuan sehingga rugi Rp36 juta. /kabar-priangan.com/ Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Malang benar nasib yang dialami Agus Setia Budianto (40), warga Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Sudah jauh-jauh datang ke Garut, pedagang bawang merah ini malah ditipu orang yang tak bertanggung jawab ia mengalami kerugian mencapai Rp36 juta.

Menurut Agus, kesialan yang dialaminya itu berawal ketika dirinya mendapatkan pesanan bawang merah dari seseorang yang mengaku warga Garut.

Pesanan tersebut didapatkannya melalui akun facebook karena memang dirinya selama ini sering berjualan bawang merah melalui facebook.

Baca Juga: Mengungkap Pelaku Tabrak Lari di Garut: Polisi Belum Pastikan Apakah Pelakunya Anggota Polri atau Bukan

"Setelah ada kesepakan, saya dengan diantar dua orang saudara akhirnya berangkat dari Boyolali menuju Garut pada Selasa malam dan baru tiba di Garut pada Rabu malam. Saat itu saya membawa 2 ton bawang merah dengan menggunakan truk," ujar Agus yang ditemui di kawasan Malangbong Garut, Rabu 1 September 2021 malam.

Dikatakannya, sesuai pesanan yang diterimanya, bawang merah itu ia bawa ke sebuah tempat yang disebut gudang oleh pemesan yang berada di wilayah Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut.

Pada awalnya si pemesan meminta dikirim 5 ton bawang merah akan tetapi karena baru permulaan, dirinya hanya membawa 2 ton.

Baca Juga: Penjual Serabi di Limbangan Garut Temukan Sesosok Bayi di Dalam Tas, Begini Ceritanya

Setelah tiba di lokasi yang disebutkan pemesan, tuturnya, ia pun bertemu dengan si pembeli dan bawang merah tersebut langsung diturunkan oleh 10 orang yang sudah menunggu di sebuah tempat yang disebut gudang.

Tempat itu kemudian diketahui berada di wilayah Kampung Cangkudu, Desa Cihaurkuning, Kecamatan Malangbong.

Ia menyebutkan, setelah bawang merah diturunkan, si pembeli itu mengatakan jika orang yang memegang uangnya sedang berada di daerah Wado, Sumedang.

Baca Juga: Berantas Premanisme dan Narkoba, Polres Garut Bentuk 'Team Sancang', Bupati Garut Beri Apresiasi

Orang itu pun kemudian mengajaknya menemui langsung orang yang akan melakukan pembayaran di daerah Wado.

"Saya sebenarnya sudah bertemu dengan pembeli yang memesan bawang melalui facebook itu. Namun setelah barang diturunkan dari truk, ia bilang orang yang akan membayarnya ada di kawasan Wado Sumedang sehingga ia mengjak saya ke Wado untuk menemuinya," katanya.

Tanpa rasa curiga sedikitpun, disebutkannya dirinya mengiyakan apa yang dikatakan pria tersebut untuk mengikutinya ke arah Wado.

Maka bawang merah seberat 2 ton itu ia tinggalkan dan ia pun langsung mengikuti orang tersebut yang saat itu menggunakan sepeda motor yang katanya ingin mengantarnya menemui orang yang mau membayar hasil penjualan bawang.

Baca Juga: Warga Parunglesang Kota Bajar Tewas Tersengat Listrik Saat Membetulkan Pompa Air

Namun sesampainya di kawasan Wado, ia tak berhasil menemukan alamat yang hendak dituju.

Bahkan ia pun saat itu kehilangan jejak orang yang tadi
mengatakan akan mengantarnya menemui orang yang akan membayar hasil penjualan bawangnya.

Agus menceritakan, karena kebingungan, maka ia bersama dua saudaranya akhirnya memutuskan kembali ke rumah tempat semual ia menurunkan bawang merah di kawasan Malangbong.

Namun ternyata setibanya di tempat, ia mendapatkan bawang merah yang tadi diturunkan pun sudah tidak ada.

Baca Juga: Pemprov Jabar Gulirkan Program 'Triple Untung Plus' Bagi Wajib Pajak Kendaraan

"Saat itu saya baru menyadari jika saya telah menjadi korban penipuan. Selain bawang merah seharga Rp 36 juta, 10 orang yang tadi ikut membantu menurunkan bawang merah dari truk pun semuanya sudah ikut menghilang," ucapnya dengan nada memelas.

Diungkapkannya, ia makin yakin kalau dirinya telah menjadi korban penipuan ketika mendapatkan keterangan jika tempat itu ternyata bukan milik orang yang sebelumnya memesan bawang padanya.

Tempat itu ternyata milik seorang warga sekitar yang juga sudah kena tipu oleh orang yang sama yang telah menipu dirinya dan Agus pun akhirnya melaporkan hal itu ke Polsek Malangbong.

Baca Juga: Universitas Galuh Ciamis, Gelar Bimbingan Akademik Mahasiswa Baru Tahun 2021/2022 

 Sementara itu pemilik bangunan yang dijadikan tempat penyimpanan bawang, Mamah (48), menjelaskan jika bangunan itu memang miliknya yang biasa dikontrakan.

Sebelumnya, Jumat 27 Agustus 2021 datang dua orang yang mengaku ingin mengontrak tempat tersebut untuk dijadikan gudang penyimpanan bawang merah.

"Saat itu mereka sudah sepakat akan menyewa tempat itu dengan harga Rp800 ribu per bulan. Namun saat itu mereka baru memberikan uang Rp 100 ribu kepada saya, katanya hitung-hitung tanda jadi," kata Mamah.

Baca Juga: Workshop Strategi Membangun Garut, Kepala Bappeda: Harus Tersedia Banyak Lapangan Kerja

Selanjutnya Mamah menambahkan, sejak saat itu kedua orang tersebut tak pernah datang lagi menemuinya sehingga dia menganggap orang tersebut tak akan jadi mengontrak tempatnya.

Namun pada Rabu pagi, keduanya tiba-tiba datang dan menyatakan jadi untuk mengontrak tempat itu.

Lebih jauh Mamah mengatakan jika bawang yang tadi diturunkan dari truk dan sempat disimpan di dalam rumah itu sudah diangkut kembali. Bawang diangkut dengan menggunakan kendaraan Toyota Avanza hitam ke arah Bandung.***



Editor: Sep Sobar

Tags

Terkini

Terpopuler