BPBD Sumedang Antisipasi Kemungkinan Retakan Susulan di Margamukti

3 September 2021, 14:37 WIB
Seorang warga di Desa Margamukti, Kecamatan Sumedang mengamati retakan pada lantai rumah miliknya.BPBD meminta warga mengantisipasi kemungkinan terjadinya retakan susulan /kabar-priangan.com/DOK BPBD/

KABAR PRIANGAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang menyatakan dilihat dari peta resiko, dua dusun di Desa Margamukti, Kecamatan Sumedang Utara yang baru-baru ini mengalami retakan, masuk dalam kategori resiko sedang menuju ke tinggi.

Oleh karenanya, BPBD meminta warga terdampak pergerakan tanah di Pasiramis dan Cihantap Desa Margamukti Kecamatan Sumedang Utara agar waspada. Sebab kemungkinan diprediksi bakal ada pergerakan tanah susulan.

"Kami sudah sampaikan kepada warga agar waspada terhadap kemungkinan adanya retakan lagi," ujar Sekretaris BPBD Kabupaten Sumedang, Iwan Hermawan Jumat 3 September 2021.

Baca Juga: Ratusan Atlet Peserta Festival Paralayang Online Tiba di Sumedang

Menurut Iwan, secara umum sebanyak 56 rumah di dua dusun tersebut memiliki resiko terkait dampak pergerakan tanah susulan.

"Pergerakan tanah ini tidak bisa diprediksi, ini dinamis," katanya.

Namun demikian, untuk memastikan secara detail teknis, sambung Iwan, perlu dilakukan kajian langsung oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Baca Juga: 37 Destinasi Wisata di Sumedang Bakal Dipasangi QR Code

Pihak BPBD, kata Iwan, sudah melaporkan kejadian pergerakan tanah di Pasiramis dan Cihantap kepada PVMBG, dan meminta segera dilakukan kajian.

"Kami sudah minta dikaji secepatnya oleh PVMBG. Untuk kajian kami memang tidak punya kapasitas, tapi kami punya fungsi koordinasi untuk itu," ujarnya.

Dikatakan, Iwan, dari hasil assessment Tim Pusdalops di lapangan, setidaknya ada 56 rumah warga di 2 dusun yang harus diperhatikan. Pihaknya ingin memastikan keselamatan semua warga penghuni rumah.

Baca Juga: Kepastian Pembayaran Lahan Terdampak Tol Cisumdawu ditentukan Kementerian Keuangan RI

"Kejadian (retakan) kemarin tentu karena berbagai faktor yang nanti akan kami teliti.
Sebetulnya sudah terjadi pergerakan tanah yang kira-kira potensinya sangat membahayakan," kata Iwan.

Dari assessment yang dilakukan pihak Pusdalops BPBD telah disampaikan kepada warga masyarakat. Agar kemudian, kata Iwan, masyarakat dan aparat pemerintah terdekat bisa menyiapkan beberapa skenario untuk mengantisipasi terkait beberapa potensi yang sudah terjadi.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler