P2TP2A Kabupaten Sumedang Luncurkan Buku Saku Panduan Pencegahan Tindak Kekerasan Anak

8 November 2021, 19:13 WIB
Peluncuran buku saku panduan pencegahan tindak kekerasan anak /kabar-priangan.com/DOK Humas Setda/

KABAR PRIANGAN - Dalam upaya melindungi anak dari tindak kekerasan dan penyimpangan seksual, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sumedang, kini luncurkan buku saku untuk panduan para orang dalam menjaga dan melindungi anak-anaknya.

Peluncuran buku saku Panduan Pencegahan Tindak Kekerasan Anak dan Penyimpangan Seksual Anak ini, secara simbolis dilakukan langsung oleh Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir, di Aula Tampomas Gedung Induk Pusat Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang, Senin, 8 November 2021.

Menurut Ketua P2TP2A Kabupaten Sumedang, Samantha Dewi, buku saku ini merupakan hasil kerjasama antara P2TP2A bersama, TP. PKK, Dinsos P2A dan KPA Sumedang.

Baca Juga: Selain Hortikultura, Sektor Peternakan Berpeluang Dikembangkan di Wilayah Tomo Sumedang

Menurutnya, buku saku ini sengaja dibuat sebagai bentuk kepedulian P2TP2A terhadap anak-anak di wilayah Kabupaten Sumedang.

"Penyusun buku saku ini, didasari atas keprihatinan kami terhadap persoalan-persoalan yang menimpa anak. Terutama, laporan mengenai kasus kekerasan dan penyimpangan seksual yang terjadi pada anak-anak," kata Samantha, saat menyampaikan laporannya.

Dalam laporannya, Samantha Dewi juga mengatakan bahwa proses penyusunan buku saku ini, sebenarnya sudah direncanakan sejak lama sebelum pandemi. 

Baca Juga: Merasa Tertinggal Dalam Penerapan SPBE, Pemkot Banjar Akhirnya Belajar Digitalisasi ke Sumedang

Namun karena adanya pandemi Covid-19, maka peluncuran tersebut terpaksa harus tertunda, dan baru bisa direalisasikan sekarang.

"Perlu diketahui, buku saku yang kami luncurkan ini, ada dua bentuk. Pertama buku saku yang berbentuk buku biasa, dan kedua buku saku yang berbentuk digital. Khusus buku saku digital panduan pencegahan tindak kekerasan anak dan penyimpangan seksual anak ini, bisa langsung diakses oleh masyarakat melalui web," tutur Ibu Wakil Bupati Sumedang Samantha Dewi Erwan Setiawan tersebut.

Peluncuran buku saku ini, langsung disambut baik oleh Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir. Bahkan dalam sambutannya, Bupati Dony juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak, khususnya kepada P2TP2A yang telah menyusun dan menginisiasi penerbitan buku saku panduan pencegahan tindak kekerasan anak dan penyimpangan seksual anak tersebut.

Baca Juga: Merasa Tertinggal Dalam Penerapan SPBE, Pemkot Banjar Akhirnya Belajar Digitalisasi ke Sumedang

"Peluncuran buku saku ini, merupakan ikhtiar kita dalam memberikan solusi dan pemahaman kepada masyarakat akan arti penting dalam mencegah dan menjaga anak-anak dari tindak kekerasan," ujar Dony.

Sebab berdasarkan data Dinas Kesehatan, kata Dony, kasus kekerasan dan penyimpangan anak yang terjadi di wilayah Kabupaten Sumedang antara tahun 2019 sampai 2020 itu, sudah mencapai 23 kasus.

Mulai kasus tindakan eksploitasi, pelecehan seksual, pencabulan, hingga percobaan pemerkosaan terhadap anak.

Baca Juga: Polisi Tetapkan Supir Truk Maut Jadi Tersangka Kecelakaan di Tikungan Sanur Tanjungsari Sumedang

Adapun untuk kasus kehamilan anak, tambah Dony, Dinkes mencatat, sejak bulan Januari 2020 di wilayah Kabupaten Sumedang ini telah terjadi 134 kasus dengan rentang usia 12-19 tahun. 

Sedangkan untuk HIV, lanjut Bupati Dony, berdasarkan data Komisi Penanggulangan AIDS Sumedang pada bulan april 2020 mencapai 427 orang dengan rentang usia 1-50 tahun.

"Banyak program yang dapat kita lakukan untuk mengatasi persoalan ini. Tentu semua itu harus dilakukan secara sistematis melalui pola kolaboratif dengan melibatkan multi stakeholder sehingga sasaran dan target yang ingin kita capai dapat kita wujudkan bersama-sama," katanya.***

 

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler