Tak Lupa Kebudayaan Tasikmalaya, Ilham 'Woreum' Termotivasi Pepatah Maestro Lukis Affandi

20 Desember 2021, 21:23 WIB
Ilham Woreum (kiri) berbincang dengan pengunjung dan tamu undangan saat pembukaan pameran lukisannya di Kafe Naw Naw Aliansi, Kota Tasikmalaya, Sabtu 18 Desember 2021 malam.* /Kabar-Priangan.com/Irman Sukmana

KABAR PRIANGAN - Pelukis Tasikmalaya Ilham Woreum menggelar pameran tunggal di tanah kelahirannya setelah menyelesaikan pendidikannya di kota gudeg Yogyakarta.

Dalam pameran yang mengambil tema "Tasik Geulis" itu, sebanyak 17 karya Ilham ditampilkan dan cukup mendapat apresiasi dari pecinta seni lukis serta masyarakat yang datang ke lokasi pameran yakni di kafe Naw Naw Aliansi Tasikmalaya.

Tema itu dipilih oleh Ilham dan promotor pameran yakni Komunitas Tembok Tasik yang dikordinir Erfan Pranata karena Tasikmalaya dikenalnya sebagai kota yang asyik serta identik dengan kerajinan payung geulis yang cukup ikonik.

Baca Juga: Dinilai Telah Harumkan SMK Yapsipa Tasikmalaya, Gan Gan Wigandi Sekolah Gratis Sampai Lulus

Pameran lukisan itu sendiri dibuka oleh Kepala Bidang Seni Budaya Disporabudpar Kota Tasikmalaya, Drs Endang RS pada Sabtu 18 Desember 2021 malam.

Menurut Ilham, pameran bisa terlaksana berkat dukungan dari rekan-rekan alumni Lembaga Pendidikan Al Muttaqin Tasikmalaya. "Alhamdulillah jazakallah khoir atas support dari kawan-kawan semua," kata Ilham, pelukis asal Perumahan Tandala Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya.

"Tanpa bantuan kawan-kawan, belum tentu pameran ini bisa terlaksana," ujar pelukis yang akrab disapa Cacing itu, menambahkan.

Baca Juga: Jelang Nataru Harga Sejumlah Bahan Pokok Naik, Wali Kota Tasikmalaya Menganggap Hal Wajar

Ilham mengungkapkan, karya yang ditampilkan semuanya diproduksi pada tahun 2021. Menurut dia, ada beberapa faktor yang memengaruhi terbuatnya lukisan tersebut diantaranya pleasure yang berarti kesenangan.

"Nah kesenangan disini saya ambil dari hobi yang saya jalani dari tahun 2013 sampai saat ini yaitu seni graffiti," ujarnya.

Menurut Ilham, seni graffiti secara garis besar adalah seni yang memang merusak atau sering juga disebut vandalisme jika dilihat dari segi negatif.

Baca Juga: Pembangunan Puskesmas Mekarmukti Mulai Diselidiki Polisi, Wabup Garut Mengaku Belum Ada Laporan dari Dinkes

"Tetapi saya ingin berusaha bahwa graffiti bisa juga membuat hal yang positif bagi masyarakat sekitar jika ada obrolan atau omongan yang nantinya akan berubah menjadi sebuah konsep gambar yang luar biasa," ujarnya saat dihubungi Senin 20 Desember 2021.

Hal lain yang melatarbelakangi dia berkarya adalah kultur yang artinya kebudayaan atau budaya. Dikatakan dia, budaya di sini diambil karena dirinya berasal dari Kota Tasikmalaya yang memilih melanjutkan pendidikannya di Universitas Negeri Yogyakarta,

Sementara mengenai alasan membawa hasil kebudayaan Kota Tasikmalaya yaitu payung geulis sebagai tema yang dipilih karena dirinya ingin membuktikan bahwa ini adalah titik balik dia kepada kota tercinta.

Baca Juga: Dukung Wisata Waduk Jatigede, Kementerian PUPR Bangun Jalan Lingkar Utara Kawasan Jatigede

Ia menegaskan komitmen tidak akan lupa bahwa Kota Tasikmalaya adalah rumah pertamanya.

"Payung geulis yang saya tuangkan ke dalam kanvas berniatkan membantu agar bisa menjadi sebuah harapan supaya ikon Kota Tasikmalaya payung geulis ini bisa lebih eksis di masyarakat," ujarnya.

"Maka dari itu marilah kita untuk lebih menghargai dan lebih mencintai kebudayaan kota Tasikmalaya agar tidak hilang atau punah," tutur putra dari tenaga pengajar di SD Al Muttaqin Tasikmalaya H Engkos Kosasih itu.

Baca Juga: Tahun Pertama Universitas Cipasung Sukses Wisuda 118 Mahasiswa

Ilham menuturkan, terdapat satu pepatah dari sang maestro seniman lukis Indonesia, Affandi, yaitu "Perupa yang baik itu adalah perupa yang tidak lupa akan kebudayaannya sendiri". Pepatah tersebut yang menjadikan dirinya termotivasi untuk terus berkarya.*



Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler